SuaraKaltim.id - Halaman rumah Ma'ruf, yang berada di Jalan Ir Juanda, RT 03, Nomor 55, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan, penuh diisi selada yang ditanam dengan metode hidroponik.
Di atas seluas 20 meter itu, ia 'berkantor' setiap harinya. Bisnis selada menjadi satu-satunya sumber penghasilan bagi pria dengan keterbatasan penglihatan ini menghidupi 5 buah hatinya.
Pilihan bercocok tanam mulai digeluti pria berusia 48 tahun ini, selepas berhenti kerja di 2014 silam. Mulanya, ia karyawan perusahaan namun harus berhenti akibat penglihatannya terganggu.
Sekarang hanya mata sebelah kiri yang berfungsi, itupun samar. Untuk melihat ia pakai alat bantu kaca mata yang ditambah kaca pembesar.
Setelah menganggur, ia bersama rekannya menerima bantuan dari perusahaan. Mereka memulai cocok tanam dengan metode hidroponik di lahan terbatas. Seiring waktu, rekannya meninggalkan aktivitas bertanam karena kesibukan kerja.
Seorang diri merintis bisnis, ia pontang panting memasarkan produknya. Di awal usahanya, omzet usaha hanya Rp 2 juta sebulan.
"Memang lama berhasil ini, ada beberapa tahun," tuturnya saat media KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, menyambangi kediamannya, Rabu (5/1/2022) kemarin.
Hingga suatu saat, ia kehabisan modal usaha. Kala itu, Ma'ruf memohon bantuan ke Badan Amil Zakat (Baznas). Beruntung, proposalnya disetujui.
"Itu kami belikan bibit nutrisi, pupuknya itu sebesar Rp 1,5 juta. Alhamdulillah itu yang berkembang sampai sekarang," ungkapnya.
Baca Juga: Belum Genap Dua Pekan, Dua Wilayah Terendam Banjir (Lagi) di Bontang
Usahanya mulai menggeliat di tahun kelima. Melalui media sosial ia rajin memasarkan produknya. Pesanan dari sejumlah konsumen mulai ramai ia terima hari-hari, bahkan produknya juga dibeli dari warga Kutai Timur (Kutim).
Hampir seluruh rumah makan se-Bontang kini mengkonsumsi selada miliknya. Dengan keterbatasan pandangan, ia mulai mengecap manisnya jerih payah. Dari hasil jualannya itu, tiap bulan ia bisa mendapatkan penghasilan kotor sebanyak Rp 10 juta.
"Kalau bersihnya sekitaran Rp 7 sampai 8 juta," ujarnya.
Tak sampai di situ, rencananya ia kembali ingin mengembangkan usaha hidroponik lebih luas lagi, hanya saja lahan masih terbatas. Ia berharap, pemerintah mau meminjami lahan yang tak terpakai untuk mengembangkan bisnisnya.
"Karena lahan-lahan pemerintah kan banyak yang kosong," terangnya.
Sebagai ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) cabang Bontang, rencananya melalui usaha ini Ma'ruf ingin mengenalkan bisnis ke para difabel.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan
-
Ratusan Guru Honorer di Kaltim Terganjal Administrasi Menjadi PPPK