Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 22 Februari 2022 | 20:01 WIB
Fasilitas di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan yang disiapkan untuk pasien Covid-19 gejala ringan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Embarkasi Haji Batakan Balikpapan mulai digunakan hari ini sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Agus iriansyah selaku Penanggungjawab Embarkasi Haji Batakan mengatakan, untuk hari pertama sudah ada konfirmasi 20 pasien Covid-19 yang akan masuk di isoter tersebut.

“Yang akan kita terima sore sampai malam ini 20-an. Remaja dewasa. Kita hanya boleh terima yang gejala ringan,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (22/2/2022)

Namun yang hanya akan digunakan dari 264 tempat tidur, hanya sekitar 50 persen. Sehingga, hanya bisa digunakan 132 tempat tidur dan paling banyak maksimal 140 orang saja yang ditampung di isoter itu.

Baca Juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Buka Lagi Isoter di Asrama Haji Medan

“Pertama ini kita memanfaatkan separuh dari fasilitas yang ada, jadi tersedia kurang lebih 264 tempat tidur di prokes, SOP-nya kita hanya bisa memanfaatkan 50 persen. Jadi sekitar 132 tempat tidur, mungkin kalau ada klaster keluarga bisa sampai 140 orang.

Ia melanjutkan, tidak semua gedung di Embarkasi Haji Batakan dipakai. Lantaran, ada sebagian gedung yang hingga kini masih dalam masa renovasi.

Menurutnya, ada 4 asrama yang digunakan. Yakni, asrama 6, asrama 8, asrama 9 dan asrama 10. Sebanyak 40 petugas yang akan merawat pasien mulai dari dokter, perawat dan relawan

“Kita ini menyiapkan sekitar 40-an, ada dokter dan perawat yang rutin, ada juga relawan PMI dan tempat lain,” tambahnya.

Ia mengatakan pula, gejala ringan harus masuk isoter. Karena kemungkinannya masih beraktiffitas.

Baca Juga: Kasus Konfirmasi Covid-19 di Balikpapan Lampaui Delta Februari Tahun Lalu, Hari Ini Bertambah 678 Kasus

“Orang seperti ini kan masih beraktifitas, potensinya besar sekali terjadi penularan,” lanjutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, untuk yang tidak bergejala bisa isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Lalu, untuk yang bergejala ringan bisa ke isoter dan yang gejala berat atau yang memiliki komorbit perlu isolasi langsung ke rumah sakit.

“Kalau tidak bergejala sama sekali itu isoman di rumah. Bergejala ringan, batuk, pilek, demam, itu ringan masuk ke isoter. Yang bergejala sedang, mulai sesak nafas, ada komorbit, usia lanjut itu semua diarahkan ke  rumah sakit,” pungkasnya.

Load More