SuaraKaltim.id - Penjabat Sekda (Pjs) Kaltim Riza Indra Riadi mengingatkan jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) baik provinsi dan kabupaten/kota untuk mencari solusi bersama meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) di wilayah setempat.
Ia mengharapkan, Bumi Mulawarman bisa menembus peringkat tiga besar. Bahkan jika perlu menyabet nomor satu nasional dalam IDM.
"Selaraskan program yang bisa diselaraskan. Cari solusi tingkatkan IDM. Semoga IDM Kaltim bisa terus meningkat," katanya melansir dari ANTARA, Jumat (25/2/2022).
Pada kesempatan itu ia yang mewakili Gubernur Kaltim Isran Noor ketika membuka Rakor DPMPD Kaltim 2022, di Swiss-Belhotel Balikpapan.
Ia berpesan, peserta rakor agar menyimak cara peningkatan IDM yang akan dipaparkan para narasumber, diantaranya Kepala DPMD Jawa Barat yang secara nasional menduduki peringkat pertama.
Dia sempat berbincang dengan Kepala DPMD Jawa Barat terungkap jika ingin rangking IDM Kaltim ingin meningkat harus mencapai skor 0,5.
Kini, kondisinya skoring IDM Kaltim masih pada posisi 0,6. Sehingga masih harus ditingkatkan 0,1 poin. Meski demikian peringkat Kaltim sudah cukup baik yakni meningkat dari peringkat 9 nasional menjadi peringkat 6 nasional.
"Semoga bisa menjadi minimal peringkat dua nasional. Niatkan ibadah, bekerja optimal untuk bereskan masalah di desa capai IDM," pesannya.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan kendala yang mungkin dihadapi Kaltim, sehingga peringkat IDM secara nasional belum maksimal dihadapan narasumber dari Kemendagri.
Baca Juga: DPMPD Kaltim bentuk Forum Komunikasi Kader Pemberdayaan Masyarakat, Apa Itu?
Menurutnya, sejauh ini kebijakan pusat sering merubah sistem dalam pengadminstrasian keuangan, akibatnya daerah disibukkan masalah administrasi. Sehingga tidak fokus dalam melaksanakan pembangunan desa.
Dia juga mengingatkan pentingnya mengutamakan penyelesaian penataan batas desa, sehingga menghindarkan terjadinya konflik antar masyarakat.
"Habis energi mengurusi ini. Gaji PNS saja yang sifatnya rutin terlambat gara-gara sistem baru FMIS. Belum lagi untuk hal lain. Ternyata, eh Jawa Barat belum menerapkan, makanya fokus membangun desa," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan