SuaraKaltim.id - Kasus Covid-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir di Bumi Mulawarman pada Februari kemarin, disebut turut mempengaruhi pergerakan harga kebutuhan pokok. Disebut pula bahwa deflasi atau penurunan harga terjadi di Kaltim.
Deflasi yang terjadi di bulan itu sebesar 0,34 persen jika dibandingkan dengan Januari. Semua itu disampaikan Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim, Ricky Perdana Gozali.
"Permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan relatif terbatas, seiring kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Kaltim di tengah upaya pemerintah yang konsisten menekan harga minyak goreng," ujarnya, melansir dari ANTARA, Jumat (4/3/2022).
Rincian deflasi pada Februari sebesar 0,34 persen tersebut antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami yang mengalami deflasi 1,26 persen (month to month/mtm). Setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 2,24 persen (mtm).
Berdasarkan komoditasnya, ikan layang, minyak goreng, dan cabai rawit merupakan komoditas utama penyumbang deflasi Kaltim pada Februari. Selain kelompok makanan, kelompok transportasi juga turut mengalami penurunan harga. Seiring dengan normalisasi permintaan pascalibur akhir tahun.
"Kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi sebesar 0,17 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,73 (mtm)," katanya.
Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh terbatasnya permintaan seusai momen libur akhir tahun. Di tengah kembali meningkatnya kasus Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga masyarakat cenderung membatasi aktivitas bepergian ke luar daerah.
Ia melanjutkan, kedepan pantauan terhadap pasokan komoditas pangan Kaltim perlu terus dilakukan secara rutin. Seiring adanya risiko gangguan distribusi pasokan mengingat masih tingginya level Covid-19 di berbagai wilayah sentra produksi di tengah peningkatan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kaltim pun terus dilakukan, guna menjaga stabilitas inflasi tidak melonjak," ucapnya.
Baca Juga: Balikpapan Sumbang 4 Kasus Meninggal Karena Covid-19, Total Keseluruhan Capai 5.550 Orang
Pada Februari 2022, katanya, TPID Kaltim aktif melakukan pengendalian inflasi daerah melalui pelaksanaan rapat koordinasi pemantauan program kerja triwulan IV-2021. Termasuk melakukan penyusunan peta jalan TPID Kota Samarinda tahun 2022-2024.
"Selain itu, TPID Provinsi Kaltim juga menyelenggarakan rapat koordinasi untuk penyusunan peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024. Penyusunan dilakukan bersama-sama dengan seluruh TPID kabupaten/kota di Kaltim," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi