Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 13 Maret 2022 | 18:31 WIB
Ilustasi minyak goreng botol. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Corporate Communication Manager PT Midi Utama Indonesia, Arif L Nursandi mengaku prihatin terhadap peristiwa meninggalnya seorang ibu-ibu bernama Sandra (41) saat mengantre untuk membeli minyak goreng di Teluk Bayur, Berau, Sabtu (12/3/2022).

Tak hanya prihatin, ia juga meminta maaf atas kejadian yang terjadi kepada Sandra dan juga kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Terkait kejadian pagi ini di toko Kampung Cina, Berau, kami turut prihatin, kami turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ucapnya, melansir klikkaltim.com, jaringan suara.com, Minggu (13/3/2022).

Menurut Arif, saat ini pihaknya belum dapat menyediakan minyak goreng dengan stok yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Katanya, stok minyak kini dibatasi.

Baca Juga: Tak Cukup Surati PT Wilmar, Wako Pontianak Edi Rusdi Kamtono Berencana Surati Mendag Soal Kelangkaan Minyak Goreng

"Kami juga mohon maaf belum dapat menyediakan stok minyak goreng sesuai kebutuhan masyarakat berau, hal ini dikarenakan terbatasnya stok dan pengiriman dari supplier. Semoga masyarakat dapat sedikit bersabar dalam kondisi seperti ini," katanya.

Sebelumnya, viral di media sosial seorang ibu-ibu meninggal saat mengantre untuk membeli minyak goreng di Teluk Bayur, Berau. Ia diketahui bernama Sandra (41) seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur.

Saat ingin mengantre, Sandra mengalami sesak nafas, bahkan dari penuturan beberapa orang yang ada di sana, dia sempat mengalami batuk-batuk sebelum akhirnya pingsan.

Sandra pingsan di halaman minimarket Alfamidi yang juga berada di jalan tersebut dan dilarikan ke Rumah Sakit. Namun nyawanya tidak tertolong, ia dinyatakan meninggal saat perjalanan menuju ke Rumah Sakit.

Baca Juga: Warga Pontianak Diminta Tak Usah Panik, Stok Minyak Goreng Disebut Aman, Buktinya?

Load More