SuaraKaltim.id - Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim menyebut, bulan puasa ini tak akan menimbulkan lonjakan kasus Covid-19. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua MUI Kaltim Muhammad Haiban.
Ia menyebut, ibadah suci umat Islam menjadi faktor utama tak akan adanya lonjakan kasus di Bumi Mulawarman. Karena kebersihan lebih diutamakan.
"Kalau untuk ibadah jelas mesti suci. Kalo nggak suci nggak boleh melaksanakan ibadah dan nggak sah ibadahnya. Jadi percaya umat Islam sebelum beribadah Insya Allah bersih," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (29/3/2022).
Ia menjelaskan, masyarakat yang beribadah justru lebih aman. Situasi itu ia sebut berbeda jika dibandingkan dengan pasar dan warung yang kurang aman.
Alasannya, karena kerumunan di pasar berbeda dengan kerumunan yang ada di tempat ibadah. Menurutnya, kebersihan di tempat ibadah lebih terjaga.
"Di masjid itu semua rapi menghadap satu arah sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Justru yang perlu dikhawatirkan itu yang tidak rapi seperti orang-orang di warung, menghadapnya nggak ke satu arah," ujarnya.
Meskipun demikian, ia menegaskan tempat-tempat ibadah di Kaltim tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Khususnya penggunaan masker oleh masyarakatnya.
"Kita tetap menganjurkan prokes karena kondisi belum sepenuhnya dinyatakan bebas dari virus. Shalat tidak pakai jarak lagi, sudah rapat tetapi tetap pakai masker," tegasnya.
Ia menuturkan, kapasitas jamaah masjid tidak dibatasi. Melainkan, sesuai kemampuan masjid yang diharapkan dapat memakmurkan masjid.
"Karena masjid di bangun untuk salat, berdoa supaya dimakmurkan. Bukan sekadar pelengkap tata ruang, tapi memang benar-benar untuk ibadah," tuturnya.
Ia pun mengimbau, seluruh umat Islam untuk melaksanakan ibadah dan bisa memanfaatkan Bulan Ramadhan, bulan yang di lipat gandakan semua amal perbuatan manusia, bulan yang penuh barokah dan penuh ampunan ini.
"Seluruh umat Islam sebaiknya melaksanakan ibadah di Bulan Ramadhan dengan sungguh-sungguh. Niatkan karena Allah SWT. Dengan harapan menjadi orang yang taqwa dan di terima amal ibadahnya," imbaunya.
Bukan itu saja, Ia juga mengimbau masyarakat non-muslim yang tidak berpuasa hendaknya bisa menjaga toleransi antar umat beragama.
"Jangan sampai secara demonstratif makan di hadapan orang yang sedang berpuasa. Jadi di sini lah orang non Muslim diuji toleransinya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pemprov Kaltim: Void Tambang Bukan Lagi Ancaman, Tapi Sumber Kehidupan Baru
-
Pemkot Samarinda Tata Ulang Pasar Pagi: Retribusi Tetap Rp4.000, Bayar Pakai QRIS
-
Rp 20 Miliar per Tahun, Strategi PPU Tingkatkan Kesejahteraan Guru Swasta di Penyangga IKN
-
Ismed Kusasih: Kami Bersyukur Samarinda Seberang Kini Miliki RS Swasta
-
Total Rp 34 Miliar! Pemkot Bontang Perkuat Akses Pendidikan Tinggi Lewat Dua Skema Beasiswa