SuaraKaltim.id - Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan (DKP3) Kota Banjarbaru memastikan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Banjarbaru belum ditemui hingga saat ini. Hal itu disampaikan Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Kesmavet, DKP3 Kota Banjarbaru, drh Ratna Kusdewanti.
Dia mengatakan, semenjak diinstruksikan Kepala Dinas Perkebunan Peternakan Kalimantan Selatan (Disbunak Kalsel), pihaknya langsung terjun lapangan melakukan identifikasi ke pedagang-pedagang besar hewan ternak sapi di Kota Banjarbaru bersama Balai Veteriner Banjarbaru.
“Alhamdulillah dari hasil lapangan, tidak ditemukan (PMK) di Banjarbaru, disebabkan pedagang di Banjarbaru masih memakai stok lama,” ujarnya, melansir dari KanalKalimantan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (22/5/2022).
Dia melanjutkan, di Kota Banjarbaru beberapa waktu lalu memang kedatangan 40-50 ekor sapi. Setelah ditelusuri, sapi tersebut hanya transit di Banjarbaru karena dikirim ke Kotabaru. Untuk kemudian, diurus Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Baca Juga: Mentan Turun Langsung untuk Pastikan Lalu Lintas Sapi Antar Area Aman
“Jadi yang kemarin datang itu hanya numpang karantina selama dua hari, selanjutnya diangkut ke Kotabaru,” ungkapnya.
Selain itu, dia menyampaikan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke peternak. Kemudian, melakukan penelusuran di beberapa peternak sapi yang ada di Banjarbaru.
Sementara, Sub Koordinator Produksi Peternakan, Bina Usaha dan PHP, drh KT Wulan R mengatakan, dalam mengantisipasi penularan dari luar pihaknya menutup lalu lintas ternak pengambilan hewan ternak dari Jawa Timur dan Aceh.
“Kalau provinsi lain masih bisa, dengan syarat dari pelabuhan asal langsung ke Banjarmasin,” katanya.
Dengan kata lain, untuk mencegah penularan tersebut tidak diperbolehkan melakukan transit ke pulau lain, baik lewat darat maupun pelabuhan. Dia mengungkapkan, stok ternak dari luar Kalsel hanya diperbolehkan dari NTT. Yakni, Pulau Sumbawa, Bali, dan Sulawesi.
Baca Juga: Imbas Wabah PMK, Harga Sapi di Agam Naik Rp 1 Juta Per Ekor
Lebih jauh, dia menyatakan, tidak hanya sapi yang patut diwaspadai untuk penyakit PMK tersebut. Seperti kambing, domba dan babi juga bisa terserang wabah PMK.
“Hewan ternak yang berkuku belah,” tambahnya.
Lalu katanya lagi, apabila hewan ternak yang teridentifikasi maka akan langsung dipotong di tempat agar tidak menyebar. Ditambah lagi, kalau dari luar maka akan di karantina selama 14 hari dari daerah asal, kemudian dikirim ke wilayah tujuan, kemudian daerah tujuan melakukan instalasi oleh Balai Karantina.
“Itu harus ada hasil lab dari pemeriksaan,” sambungnya.
Dia menyebutkan, kegiatan pencegahan dan pengendalian PMK meliputi pemeriksaan fisik ternak, pemberian vitamin, desinfeksi atau penyemprotan kandang.
"Baik pada kandang peternak maupun kandang-kandang penampungan hewan yang tersebar di wilayah Banjarbaru," tandasnya.
Berita Terkait
-
Muhadjir Effendy Ungkap Rencana usai Pensiun jadi Menteri: Kembali ke Kampus
-
Nasib Kelas Menengah Terancam Miskin Ekstrem, Menko PMK: Tingkat Pengangguran jadi Tantangan Tersendiri
-
Pemerintah RI Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina hingga Sudan, Masyarakat Ternyata Ikut Patungan
-
Pemerintah Janji Lebih Serius Tanggapi Masalah Kesehatan Mental pada Masyarakat
-
Menko PMK: Tak Ada Jaminan Kenaikan Investasi Serap Tenaga Kerja
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Unik dan Sehat! Sporturism Kaltim Tawarkan Pengalaman Olahraga Sambil Petik Buah
-
Hadi Mulyadi: Pemprov Kaltim Terus Wujudkan Akses Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD