Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 26 Mei 2022 | 12:00 WIB
Banjir di kawasan Desa Pampang September 2021 lalu. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pembangunan kolam retensi di daerah Pampang dalam rangka penanganan banjir di Samarinda disebut masih dalam tahap persiapan lelang proyek. Hal itu disampaikan Wali Kota Andi Harun.

Ia menyebut, proyek pembangunan dengan skema Multi Years Contract (MYC) itu diperkirakan bakal memakan waktu paling sedikitnya 6 bulan. Baru, secara efektif hasilnya akan penanganan banjir dapat dilihat.

Hal tersebut diungkapkan Andi Harun saat melakukan silaturahmi dengan warga RT 40, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara pada Rabu (25/5/2022). Ia mengatakan, banjir di kawasan Lempake akan berkurang setelah pembangunan kolam retensi tersebut rampung.

"Salah satu yang akan kita bangun tahun 2022 ini adalah kolam retensi di Pampang. Untuk mengurangi beban air yang berasal dari Desa Badak Mekar, yang terus turun ke arah Sungai Siring, Pampang, Lempake, Perum Griya Mukti, sampai ke Bengkuring," jelasnya, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (26/5/2022).

Baca Juga: Cuan Kapal yang Melintas di Sungai Mahakam Bakal Jadi PAD Baru Samarinda

Ia mengharapkan, proyek tersebut bisa selesai 6 bulan. Meski tak menutup kemungkinan dapat memakan waktu sampai 1 tahun. Proyek MYC ini dilakukan secara bertahap hingga 2024 mendatang.

"Secara efektif hasilnya bisa kita lihat setelah pengerjaan kegiatan selesai. Mudah-mudahan enam bulan bisa selesai, sementara masih persiapan lelang," imbuhnya.

Untuk diketahui, rencana pembangunan kolam retensi di daerah Pampang itu sebelumnya ditarget mulai terlaksana per Maret 2022 lalu. Lahan yang dipersiapkan seluas 20 hektare dan diperkirakan mampu menampung 400 meter kubik.

Load More