Denada S Putri
Selasa, 21 Juni 2022 | 13:00 WIB
Ilustrasi penyekapan dan budak seks. [Istimewa]

Berhari-hari menjadi budak pemuas nafsu, membuat Lily nyaris depresi. Terkuak juga bahwa Batitong hanyalah pemuda pengangguran yang tinggal di Samarinda.

"Untuk makan pakai uang yang ada di rekening saya. Karena saya dapat beasiswa prestasi," jelasnya.

Uangpun habis. Untuk memenuhi kebutuhan makan, Batitong akhirnya menjual beberapa perhiasan yang dimiliki Lily.

Terus merasakan berbagai derita, akhirnya Rabu (15/6/2022), pukul 08.47 WITA Lily seakan mendapatkan jalan untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Pegawai Honorer di Pemkot Bontang Disoal Dewan, Karena Ada Istilah 'Ganti Pemain'

Di mana, kala itu Batitong sedang membasuh tubuh, namun lupa membawa handphone milik gadis sandraannya tersebut.

Tak membuang kesempatan, Lily langsung menghubungi seorang sahabatnya untuk meminta pertolongan.

Setelah berhasil mengirimkan lokasi tempatnya disekap, untuk menghindari kecurigaan Batitong, Lily memilih menonaktifkan telepon selular miliknya.

"Jam 4 sore akhirnya ada polisi datang. Saya akhirnya bisa bebas," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Saya berharap dia (Batitong) dihukum berat. Dan saat ini saya hanya ingin bisa kembali berkuliah," ucapnya.

Baca Juga: Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya Disatroni Rampok, Tiga Pegawai Disekap

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian dengan didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur.

Load More