Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 30 Juni 2022 | 10:06 WIB
Ilustrasi penanaman padi oleh peani di sawah. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mahakam Ulu (DKPP Mahulu) Saripudin, mengaku optimistis target penanaman padi seluas 4.500 hektare (ha) tahun ini akan tercapai.

Ia menegaskan, saat ini sudah tertanam seluas 3.368 ha. Hal itu ia sampaikan beberapa waktu lalu.

"Target penanaman padi baik padi sawah maupun padi gunung seluas 4.500 ha tersebut berasal dari dua anggaran, yakni dari APBD Mahulu seluas 4.000 ha dan dari APB-Kampung (desa) melalui Dana Desa seluas 500 ha," ujarnya, melansir dari ANTARA, Kamis (30/6/2022).

Tanaman padi seluas 3.368 ha tersebut bahkan sudah dipanen. Ia meyakini, panen perdana sudah dilakukan pada 9 Juni ini.

Baca Juga: Dinas Penanaman Modal Sebut Holywings Batam Tak Punya Perizinan Dasar: Kalau Tak Diurus Bisa Ditutup

Dengan rincian seluas 143 ha yang merupakan tanaman padi, dibantu dari Dana Desa pada 28 kampung yang tersebar pada 5 kecamatan.

Kemudian, seluas 1.000 ha merupakan tanaman yang telah dipanen, dengan bantuan penanaman anggaran dari APBD tahun ini.

"Berikutnya hasil penanaman padi tahun sebelumnya seluas 2.525 ha yang juga dapat bantuan penanaman dari APBD Mahulu," ucapnya.

Ia mengatakan, Dana Desa bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Di antaranya adalah untuk program Ketahanan Pangan dengan kuota 20 persen dari total nilai Dana Desa per desa.

Menurutnya, bantuan penanaman padi dari APBD Mahulu total Rp 8,5 miliar. Atau, tiap hektare mendapat bantuan Rp 2 juta.

Baca Juga: Mengapa Karya Seniman Yogya Dituding Anti Yahudi dalam Festival di Jerman?

"Sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten yang berbatasan darat dengan Malaysia bagian timur tersebut," jelasnya.

Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan Rapat Ketahanan Pangan di 5 kecamatan. Yakni, pertemuan dengan melibatkan para petinggi atau kepala desa untuk percepatan mencetak lahan padi, guna mendapat bantuan Rp 2 juta per hektare.

Tahun lalu, katanya, ada keterlambatan pencetakan lahan padi di Mahulu karena terkendala oleh dua hal, yakni Dana Desa yang terlambat pencairannya dan pengaruh cuaca, yakni intensitas hujan yang lebih sering dengan curah hujan tinggi.

"Namun kami bersyukur karena tahun ini yang dari Dana Desa sudah tercetak 297 ha lahan padi. Dari jumlah lahan yang tercetak ini, jumlah yang sudah dilakukan panen perdana pada 9 Juni lalu sebanyak 143 ha," tandasnya.

Load More