SuaraKaltim.id - Wanita dengan dugaan adalah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengamuk di konter HP di Jalan Ahmad Yani, Bontang, rupanya memiliki cerita sedih.
Dia dikenal dengan nama Intan. Dia merupakan seorang perantauan asal Pulau Jawa. Medio 2005 lalu, dia sempat bekerja di kawasan hiburan malam di Berbas Pantai.
Saat itu, dirinya bekerja sebagai pemandu karaoke untuk setiap pengunjung yang ingin bernyanyi. Setahun berselang, Intan menikah dengan laki-laki pujaannya dan memiliki 1 orang anak.
Setelah menikah, dia berhenti bekerja dari tempat hiburan tersebut, untuk menjalani kisah hidupnya bersama suami dan anaknya.
Kisah romansanya tak berlangsung lama. Dia cerai dengan suaminya. Tanpa nafkah, janda anak 1 ini kembali bekerja di tempat lamanya.
"Sempat berhenti dia. Tetapi saat bercerai dengan suami sirihnya kembali lagi jadi pekerja di THM," kata Ali Asrofin mantan Bhabinkamtibnas Kelurahan Berbas Pantai, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (2/7/2022).
Saat kembali bekerja, anak pertamanya dititipkan ke orang untuk dirawat dan dibesarkan. Kala itu anaknya baru berumur sekira 3 tahun. Karena terpaksa, dia menitipkan anaknya dengan alasan keterbatasan ekonomi.
Tak lama kerja, Intan kembali menikah. Dari perkawinan keduanya dia dianugerahi anak. Kisahnya tak lagi berjalan mulus, lagi-lagi dia harus berpisah dengan sang suami.
Himpitan ekonomi memaksa Intan kembali menitipkan anaknya ke orang lain. Usianya masih setahun saat dia titipkan.
Baca Juga: 5 Fakta Gunung Anak Krakatau Erupsi dan Siaga, Warga Dilarang Mendekat!
"Nah setelah dititipkan ternyata anaknya dibawa keluar kota. Dari situ lah si Intan sering melamun karena rindu dengan anaknya," sambungnya.
Kejiwaannya pun ikut terganggu sejak itu. Diperkirakan peristiwa itu terjadi 10 tahun yang lalu. Intan hidup luntang-lantung yang justru membuat depresinya semakin parah.
"Saat saya tanya waktu itu, kenapa kamu Intan kok melamun. Dia menjawab 'anak ku loh pak sudah tidak ada'," jelasnya menirukan percakapannya dulu.
Ali pun terus memantau keberadaan Intan yang hidup tidak jelas. Bahkan, sempat membawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan, akibat gangguan mentalnya.
Saat tidak kumat saja, Intan masih bisa diajak komunikasi dan mengerti lawan bicaranya. Tempramental ternyata berdampak buruk bagi kehidupan sosial sekitarnya.
Dari Ali lagi, Intan disebut mengetahui jika ditanya anaknya yang pertama namanya siapa, tinggal di mana, dan bagaimana perkembangannya. Ali menyebut Intan masih nyambung.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat