Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 24 Juli 2022 | 18:37 WIB
Insiden ledakan di pabrik PT Pupuk Kaltim. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memastikan stok pupuk bersubdisi aman pasca ledakan pabrik yang terjadi Sabtu (23/7/2022) kemarin. Saat ini pihak perusahaan masih dalam proses investigasi lebih mendalam terkait insiden tersebut. 

Pasca terjadi ledakan Pabrik Kaltim 5 akibat adanya shut down mal fungsi salah satu instrumen saat melakukan restart dan terjadi over firing

Tommy Johan VP Komunikasi Korporat PT PKT mengklaim, insiden ini tak mengganggu produksi pupuk urea subsidi ataupun non subsidi untuk masyarakat.

Meski mengalami pemberhentian sementara waktu. Pabrik Kaltim 5 yang sempat meledak pun terpantau kondusif. 

Baca Juga: Kunjungi PKT, Marthin Billa Apresiasi Kontribusi Perusahaan Bagi Masyarakat dan Daerah

Ia mengungkapkan, berdasarkan catatan per Kamis (21/7/2022) lalu, ada sekitar 1.873.674 ton produksi urea. Sementara, ketersediaan stok pupuk urea subsidi yang tercatat mencapai angka 77.829 ton dan siap disalurkan.

Selain itu terdapat pula stok produksi pupuk non subsidi sekira 305.048 ton sebagai cadangan penyaluran pupuk subsidi. 

"Jumlah itu melampaui target 310 persen lebih banyak dari target stok pupuk yang ditetapkan. Saat ini pabrik terpantau dalam kondisi yang kondusif," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (24/7/2022). 

Selanjutnya, saat disinggung kerugian materil PT PKT belum mengetahui secara pasti berapa angkanya. Hanya saja hingga kini PT PKT masih melakukan investigasi mendalam pasca terjadinya ledakan di salah satu pabriknya. 

Saat ditemukan adanya kerusakan alat pabrik pasti akan segera diperbaiki. Namun, dipastikan sebelum beroperasi kembali, proses mengaktifkan akan melalui prosedur yang ketat. Sehingga berjalan normal sebagaimana mestinya. 

Baca Juga: Fasilitasi Pengurusan Sertifikat Halal, PKT Gelar Bimtek Bagi 25 UMKM Binaan

"Dari laporan tim kemarin juga dipastikan tidak ada korban jiwa. Penanganan juga dilakukan dengan mengedepankan prosedur Keselamatan, dan Kesehatan Kerja," pungkasnya.

Load More