SuaraKaltim.id - RSUD Taman Husada Bontang melayangkan Surat Peringatan (SP) pertama ke PT Timorano Putra Mandiri. Teguran secara tertulis ini diberikan, lantaran kewajiban Cleaning Service (CS) RSUD Bontang belum dipenuhi.
Dalam SP itu berbunyi, PT Timorano Putra Mandiri diberikan kesempatan hingga pekan depan untuk membayarkan kewajiban para petugas kebersihan.
"Gaji CS menunggak 2 bulan. Maka kami berikan SP ke perusahaan itu," kata Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Taman Husada Bontang Viki Rizqi Riadis saat dikonfirmasi, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (30/7/2022).
Ia mengatakan, apabila perusahaan tak mengindahkan SP pertama, maka akan diberikan SP kedua hingga ketiga.
Bahkan, PT Timorano Putra Mandiri terancam dilakukan pemutusan kontrak kerjasama dengan RSUD Bontang, apabila tak membayarkan kewajibannya setelah SP ketiga.
"Mekanismenya seperti itu,"terangnya.
Sementara, Direktur PT Timorano Putra Mandiri Febri Patompo mengatakan, berjanji segera melunasi tunggakan gaji ke pekerjanya.
"Saat ini sedang dalam proses pembayaran, yang jelas kita komitmen kok buat membayar tapi perlu proses," tandasnya.
Gaji Cleaning Service RSUD Taman Husada Menunggak, Kerja 2 Bulan Cuma Dibayar Sebulan
Petugas kebersihan atau Cleaning Servis di RSUD Taman Husada Bontang mengeluh gaji mereka menunggak. Kondisi itu berjalan sejak April 2022, saat perusahaan baru berkontrak dengan RSUD.
Hak para petugas kebersihan dibayarkan baru 2 bulan, padahal sudah bekerja sejak April kemarin. Sistem pembayaran selalu kurang, semisal gaji untuk bulan April dan Mei namun mereka hanya menerima uang untuk 1 bulan saja.
Arung, bukan nama sebenarnya mengaku ada 47 orang rekan seprofesi yang bernaung di PT Timorano Putra Mandiri di RSUD.
"Gaji harusnya dua bulan tetapi hanya dibayar satu saja. Kalau begitu kan tidak adil, kami menuntut hak agar gaji tidak lagi di rapel," katanya, dikutip Jumat (29/7/2022).
Bukan soal gaji saja, perusahaan juga masih berhutang Tunjangan Hari Raya (THR) ke pekerjanya. THR pekerja, baru dibayar sebagian termasuk gaji untuk April kemarin.
Sebenarnya, 15 orang pekerja pernah mengadukan masalah THR ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker). Saat itu perusahaan diminta membayar seluruhnya, bukan dicicil.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio