Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 17 Agustus 2022 | 07:30 WIB
Evakuasi penumpang kapal kayu yang mengangkut 28 siswa dan 8 guru di perairan Teluk Balikpapan. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Sebanyak 28 siswa dan 8 guru yang sempat diangkut kapal kayu mengalami kebocoran pada Senin (15/8/2022) di perairan teluk Balikpapan. Mereka sempat menepi di hutang mangrove sebelum akhirnya berhasil dievakuasi. 

Rombongan siswa dan guru itu memang menggunakan kapal untuk menjalani proses belajar-mengajar di SD 021 Balikpapan Barat dan SMPN 21 Balikpapan, Kelurahan Kariangau, Balikpapan. 

Mereka hendak pulang ke rumah mereka yang berada di kawasan Kelurahan Baru Ulu atau Kampung Baru. Jarak antar Baru Ulu maupun Kariangau pun cukup dekat. Hanya saja mereka mesti melalui jalur laut menggunakan kapal kayu yang disewa oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, pulang-pergi. 

Kejadian tersebut turut mendapatkan perhatian dari Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud. Tak ingin kejadian itu berulang, Pemkot Balikpapan akan segera membangun jembatan penghubung Kampung Baru-Kariangau. "DED sudah ada jembatan itu. Ya berdoa aja jembatan itu bisa terealisasikan," kata Rahmad, Selasa (16/8/2022). 

Baca Juga: Kronologi Guru Olahraga SMKN 1 Jakarta Diduga Aniaya Siswa Kelas XII, Anak Anggota TNI

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Purnomo buka suara terkait tragedi kebocoran kapal yang hampir menimpa 28 siswa dari SDN 021 Barat dan SMPN 21 Balikpapan yang hendak pulang sekolah ke kawasan Kampung Baru Balikpapan Barat. 

Purnomo bersyukur kejadian kapal bocor tersebut tak memakan korban jiwa. Hanya dia meminta kepada pemilik kapal untuk lebih memperhatikan keamanan berlayar, meskipun jarak yang ditempuh sangat dekat. 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kita minta kepada pemilik kapal untuk lebih safety lagi. Memang itu angkutan 28 siswa dan beberapa guru SDN 21 maupun SMPN 21," katanya. 

Diakui Purnomo, selama ini kapal kayu menjadi angkutan siswa dan guru tersebut. Lantaran jika menempuh jalur darat mesti memakan waktu kurang lebih 45 menit. Berbeda dengan jalur laut yang cukup dekat. Hanya saja pihaknya kini sedang mengupayakan untuk menggunakan angkutan darat bantuan dari PT Kutai Refinery Nusantara (KRN). 

"KRN membantu kami 2 unit bus untuk pengangkutan lewat darat. Mudah-mudahan tidak ada trauma bagi siswa," tambah Purnomo. 

Baca Juga: Aniaya Anak Anggota TNI, Guru Olahraga SMKN 1 Boedoet Dinonaktifkan

Sebelumnya kapal kayu dari Kariangau menuju Balikpapan dengan mengangkut 8 guru, dan siswa 28 orang. Kapal kemudian berlayar sekitar 100 meter menabrak kayu dan mengalami kebocoran kemudian perlahan lahan mulai tenggelam. Beruntung seluruh seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Kontributor: Arif Fadillah

Load More