SuaraKaltim.id - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyebut wilayahnya sebagai daerah ajaib atau Magic Land. Hal itu ia sampaikan belum lama ini.
Ia menuturkan, Kutim memiliki potensi banyak. Mulai dari kekayaan laut, darat, hutan, dan semuanya.
“Kutim ini saya sebut Magic Land bukan lagi wonderfull tapi memang daerah ini daerah yang ajaib semuanya ada,” paparnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (18/8/2022).
Dia juga menyebutkan, Kutim memiliki pantai dengan panjang 500 kilometer dengan kekayaan laut yang tinggi.
Baca Juga: Petani Sawit Paser dan Kutim Minta Pemda Jalankan Surat Menteri Pertanian: Kami Merasa Dirugikan
Bahkan dibeberapa pantai bisa menjadi primadona karena keindahannya. Namun, pantai-pantai itu belum dikenal khalayak ramai khususnya wisatawan. Mulai dari Pantai Teluk Kaba, Pantai Teluk Prancis dan Pantai Teluk Lingga.
“Untuk Pantai Teluk Lingga saya sudah telusuri melalui sungai bendera. Pantainya itu akan muncul pada jam empat sore. Saya nggak bisa bayangkan, jika seseorang bisnis membangun restoran diatas laut dan itu indah sekali. Begitu lautnya disitu ada tumbu karang yang begitu indah,” ujarnya.
Selain kekayaan lautnya, kabupaten terluas di Bumi Mulawarman ini juga memiliki hutan yang masih terpelihara 68 persen dari luas 35.000 Km2. Dengan keanekaragaman hayati di dalamnya.
“Kandungan tanah kita punya banyak, ada minyak, ada batu bara, ada emas, ada biji besi. Di atasnya tidak hanya hutan, bisa ditanami sawit, coklat, bersawah, berkebun,” jelas Orang nomor satu Kutim itu.
Bahkan, Kutim memiliki flora dan fauna yang beranekaragam dan tidak ada di daerah lain. Salah satunya, yakni Prevab Mentoko yang terletak di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), yang menjadi habitat asli orangutan.
Baca Juga: Sedih, Orangutan Terpaku Liat Alat Berat di Tambang Batu Bara Kutim, Tagar #saveorangutan Ramai
Di balik kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kutim, khususnya laut, belum dieksplore lebih jauh oleh masyarakat. Selain itu, kini kabupaten tidak lagi memiliki kewenangan mengelola laut.
“Persoalannya dengan aturan yang baru, kita tidak memiliki laut. Dulu kabupaten/kota memiliki laut seluas 0-4 mil, dengan aturan yang baru 0 mil. Ya ternyata kekuasaan laut kini di tangan provinsi dan nasional,” tambahnya.
Meski demikian, Bupati mendorong masyarakat untuk berinovasi menggelar event kebaharian bertaraf nasional, salah satunya Sail Sangkulirang yang diyakini memiliki efek positif bagi daerah.
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
Terkini
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 14 Maret 2025
-
Sidak Satgas Pangan: Minyakita di Balikpapan Kurang Takaran, Melebihi Batas Toleransi
-
Efisiensi Anggaran Prabowo Berdampak: Jumlah Penumpang Bandara APT Pranoto Anjlok
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 13 Maret 2025