SuaraKaltim.id - Sandi Adrian merasa keberatan dengan keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memberhentikan dirinya sebagai wakil rakyat Balikpapan.
Sandi pun memutuskan untuk melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan.
Pada hari ini, Jumat (02/09/202) pagi, mestinya akan dilaksanakan sidang pertama terkait persoalan tersebut. Namun sayang pihak PKS tidak hadir sehingga sidang terpaksa ditunda.
“Tadi pagi sidang pertama, karena saya sudah diwakili oleh lawyer beliau menyampaikan, katanya ditunda nanti akan dilakukan pemanggilan dan seterusnya. Karena salah satu (Perwakilan PKS) tidak hadir,” kata Sandi dilansir dari inibalikpapan.com jejaring suara.com, Jumat (02/09/2022).
Sandi mengungkapkan, pemberhentian itu terkait tuduhan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya. Namun, dirinya telah memberikan klarifikasi terkait tuduhan itu.
“Yang jelas saya dituduhkan melakukan pelanggaran-pelanggaran dan saya sudah klarifikasi. Saya tidak tahu tiba-tiba ada surat pemberhentian itu,” katanya.
Sandi menegaskan, bagaimanapun caranya dia akan mencari keadilan atas persoalan yang menimpanya itu.
“Saya sih prinsipnya kalau tidak menemukan keadilan, disini saya akan mencari keadilan di tempat lain. Saya dituduh melanggar AD/ART partai dan seterusnya,”
Meski tidak merinci tuduhan yang dimaksud, yang pasti menurut Sandi, tuduhan PKS terhadapnya tidak berdasar karena tidak ada kaitannya dengan tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Kalau saya melihat tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan saya artinya sebagai wakil rakyat, misalnya saya tidak memperjuangkan aspirasi rakyat, nah itu mungkin bisa,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini dirinya sudah menjalankan tugasnya sebagai anggota dewan dengan baik. Bahkan sempat menjabat Sekertaris Komisi IV dan duduk di Badan Kehormatan Dewan (BKD).
Sandi juga sempat dipercaya sebagai Sekretaris Komisi IV, di Badan Kehormatan.
"saya sudah merasa semaksimal mungkin untuk kerja untuk masyarakat." katanya.
Sandi mengungkapkan pertama kali menerima surat pemberhentian pada pertengahan Agustus, ketika itu dirinya sedang berada di luar daerah. Surat di kirim ke kediamannya dan pihak keluarga mengirim kepadanya.
“Surat itu bukan saya yang menerima. Dikirimkan ke rumah, saya kalau gak salah lagi di luar kota, kemudian difotokan (keluarga), dikirim ke saya. Kalau gak salah pertengahan Agustus,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Presiden PKS: Bangun IKN Bisa, tapi Buat Harga BBM Terjangkau Tak Sanggup, Mengapa?
-
Penanganan Banjir di Balikpapan, Rahmad Mas'ud Sebut Sudah Panggil OPD
-
Pengosongan Lahan untuk Rumah Sakit Ditunda Lagi, Wali Kota Balikpapan Ingatkan Warga Soal Amal Jariyah
-
Pemkot Balikpapan Khawatirkan Curah Hujan Tinggi, Karena Gagal Panen?
-
Harga Telur di Balikpapan Tinggi, Pedagang: Sejak Puasa Tak Pernah Turun!
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Mitigasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
-
CPO Melemah, Harga Sawit di Kaltim Anjlok
-
Pemprov Kaltim Janji Perjuangkan Tenaga Honorer Lama Menjadi PPPK
-
Sikap Berseberangan: DPRD vs PUPR Soal Sengketa Tanah Jalan di Bontang Lestari