SuaraKaltim.id - Hujan dengan intensitas tinggi yang belakangan kerap terjadi dikhawatirkan akan menyebabkan petani di Kota Balikpapan akan gagal panen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni. Saat ini, katanya, puluhan hektar tanaman padi dan sayuran khususnya di Balikpapan Utara dan Timur bergantung pada cuaca.
Dia menjelaskan, curah hujan yang tinggi akan menyebabkan pasir menempel pada daun tanaman dan jika tidak segera di siram maka akan menyebabkan tanaman membusuk.
“Kalau hujannya akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman seperti sayuran,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: Susi Air Terbang Perdana Balikpapan - Mamuju
Sehingga ketika musim hujan, biaya produksi petani akan meningkat. Karena tanaman harus disiram setelah hujan deras.
Dia mengatakan seperti sayuran, yang akan cepat mati jika tak segera ditangani saat hujan mengguyur.
“Karena seperti sayuran bayam dan sebagainya kalau sudah kena hujan lebat, pasir-pasir tanah akan menempel ke daunnya. Kalau dia tidak siram akan mengakibatkan busuk,” ucapnya.
“Makanya kalau habis hujan itu mereka (petani) harus menyiram. jadi kerja petani yang tambah berat, harus rajin petani,” imbuhnya.
Begitupun katanya, tanaman padi, juga jika terendam banjir akan membusuk dan mati. Sehingga pengairan ataupun drainasenya harus lebih baik untuk mencegah tanaman padi terendam banjir.
Baca Juga: Persiba Balikpapan vs Persipura di Stadion Batakan, Panpel Siapkan 10 Ribu Tiket
Pasalnya, sudah pernah petani di Balikpapan mengalami gagal panen akibat banjir dan curah hujan yang tinggi.
“Yang gagal panen itu akibat pembuahan dulu terganggu, karena hujannya lebat,” katanya.
Namun hingga kini lanjutnya, meski curah hujan tinggi, namun masih belum ada laporan gagal panen.
“Titik-titik banjir kemarin sih ada, cuma cepat surutnya. Tidak ada yang menganggu,” sambatnya.
Salah satu yang dikhawatirkannya di Kelurahan Teritip Balikpapan Timur. Saat hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Namun belum ada laporan dari para petani.
“Yang kita khawatirkan di sawah kita di Teritip itu, mungkin drainasenya sudah di perbaiki jadi gak banjir disana. Memang tinggi airnya, cuma cepat surutnya,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
7 Manfaat Lendir Siput untuk Perawatan Kulit, Bikin Awet Muda dan Glowing
-
8 Desain Ruang Tamu Minimalis Ukuran 3x3, Solusi Cerdas untuk Rumah Kecil
-
11 Desain Rumah 3 Lantai dengan Rooftop Modern, Solusi Hunian Urban yang Nyaman dan Stylish!
-
10 Desain Dapur Cantik Sederhana di Rumah Kampung, Estetik dan Fungsional!
-
Akhir Pekan Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu, Jangan Sampai Terlewat!