SuaraKaltim.id - Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari dana desa atau BLT-DD di Kalimantan Timur mencapai Rp262,17 miliar.
Bantuan tersebut diperuntukkan untuk 72.826 keluarga tidak mampu di wilayah provinsi tersebut.
Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim Sri Wartini menyebutkan dana bantuan tersebut merupakan 40 persen dari total dana desa masing-masing desa di Kaltim.
"Sesuai dengan ketentuan, pagu BLT-DD sebesar 40 persen dari total Dana Desa (DD) di masing-masing desa," ujarnya di Samarinda, Jumat.
Baca Juga: 30 gram Sabu Diselundupkan ke Lapas Narkotika Samarinda Menggunakan Pesawat Drone
Adapun total dana desa untuk 841 desa dari 83 kecamatan pada 7 kabupaten di Provinsi Kaltim tahun 2022 senilai Rp760,29 miliar.
Jika diambil 40 persennya, ini berarti pagu BLT-DD seharusnya mencapai Rp304,11 miliar.
Namun begitu, dirinya menjelaskan, dari alokasi tersebut tidak semua desa terdapat warga yang layak menerima BLT-DD dengan jumlah yang sesuai atau masih di bawah pagu maksimal, sehingga masih ada selisih Rp50,05 miliar. Selisih ini tentu dialihkan untuk kegiatan lain di desa.
Sementara itu, Sri menjelaskan, terdapat enam kriteria penerima BLT berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Enam kriteria tersebut adalah keluarga miskin atau miskin ekstrem, tulang punggung keluarga yang kehilangan mata pencaharian, anggota keluarga ada yang memiliki penyakit kronis atau penyakit akut.
Baca Juga: Luar Biasa Pekebun di Kaltim Jadi Petani Paling Sejahtera, Ini Buktinya
Kemudian keluarga penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) APBN/APBD yang sudah diberhentikan, keluarga terdampak COVID-19 yang belum mendapat bantuan, dan rumah tangga tunggal yang lanjut usia.
Dirinya menjelaskan per kriteria penerima BLT-DD tersebut, yakni untuk keluarga miskin sebanyak 35.742 keluarga penerima manfaat (KPM), keluarga kehilangan mata pencaharian terdapat 11.812 KPM, anggota keluarga ada yang memiliki penyakit kronis terdapat 5.683 KPM.
"Kemudian keluarga penerima bantuan JPS APBN/APBD yang sudah diberhentikan ada 4.39 KPM, keluarga terdampak COVID-19 yang belum mendapat bantuan ada 7.137 KPM, dan rumah tangga tunggal lanjut usia sebanyak 8.133 KPM," ujar Sri. (Antara)
Berita Terkait
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
PKT Buka Posko Mudik BUMN di Bandara Sepinggan
-
Pupuk Kaltim Fasilitasi 366 Pemudik Asal Bontang dan Samarinda
-
Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton, Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan
-
Wow! Stadion Segiri Berubah Total Usai Direnovasi 81 Miliar, Intip Perubahannya
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga