Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 04 September 2022 | 19:33 WIB
Tembok 4 meter berdiri di depan rumah warga, sehingga tak ada akses keluar masuk di RT 79. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Warga di RT 79, Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah mengeluhkan tak punya akses untuk keluar masuk. Pasalnya ada tembok setinggi 4 meter berdiri di depan rumah mereka.

Ketua RT 79 Purwanto mengatakan, sejak awal sudah mendapat laporan dari warga yang rumahnya terhalang untuk akses keluar masuk. Ada 3 rumah yang tertutup akses dan 6 rumah terdampak banjir karena pondasi tembok menutup 60-70 persen lebar drainase.

“Karena ada keluhan masyarakat di RT 79 di sekitar Pak Sunarto dan lainnya, maka saya fasilitas dan saya sampaikan ke kelurahan,” ujarnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Minggu (4/9/2022).

Untuk diketahui, tembok tersebut berdiri di lahan milik Sanyoto. Sebelumnya, ada jalan sekitar 4 meter yang digunakan warga untuk keluar masuk. Namun sejak Lebaran ditutup dengan tembok.

Baca Juga: Rebutan Lahan Parkir, Dua OKP Bentrok di Medan Labuhan, Polisi Turun Tangan

“Dari kelurahan masing-masing dipanggil melalui surat, akhirnya beberapa orang termasuk Sanyoto hadir juga,” katanya.

Kelurahan juga sudah turun ke lapangan. Bahkan Babinsa dan Babinkabtimnas juga ikut melaporkan ke kepolisian. Namun hingga kini belum jelas, warga masih seperti terisolasi.

“Pak Lurah turun ke lapangan melihat situasi dan keadaan di lapangan, termasuk babinsa, babinkamtibmas, sudah dilaporkan ke polres, waktu itu sudah dimintai keterangan, termasuk saya. Tapi setelah itu mandek lagi, gak ada ke lanjutan,” jelasnya.

Purwanto mendorong agar persoalan tersebut bisa segera tuntas, ada jalan keluar bagi kedua belah pihak.

“Mohon setelah ini ada kejelesan-kejelasan supaya permasalahan ini cepat selesai,” harapnya.

Baca Juga: Pengosongan Lahan untuk Rumah Sakit Ditunda Lagi, Wali Kota Balikpapan Ingatkan Warga Soal Amal Jariyah

Ia menjelaskan, lahan tersebut memang milik Sanyoto dan diberikan ke Wiro anaknya. Kemudian ada empat meter yang digunakan warga untuk bisa akses keluar masuk, sebelum berdiri tembok.

“Jalannya memang tanah Pak Wiro itu yaitu anaknya Pak Sanyoto itu, yang tertulis empat meter dari atas turun ke bawah,” tandasnya.

Sebenarnya, rencananya akan dibuatkan jalan, tapi keburu sudah ditembok pemilik lahan.Sebelum ada jalan, tahu-tahu sudah dibuat tembok, sebelum puasa, tahun ini ,” jelasnya.

Sunarto warga yang terdampak menambahkan, setelah berdiri tembok, sebabkan beberapa rumah warga di dua RT 79 dan 80 mengalami banjir. Karena saluran parit menyempit.

“Yang pasti paret , karena gak lancar mengakibatkan  banjir, masuk ke rumah. Karena ini sudah tertutup pondasi, menyempit. Dua RT terdampak enam rumah,” pungkasnya.

Load More