SuaraKaltim.id - Kebijakan Pemerintah Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turut dikeluhkan sopir angkutan umum kota (angkot) Balikpapan. Mereka menilai kebijakan tersebut sangat kurang tepat dan berdampak pada pendapatan mereka yang menggantungkan hidup sebagai sopir angkot di Kota Minyak.
Hampir 2 jam Sabaruddin memarkirkan angkot di depan Terminal Batu Ampar Balikpapan, Selasa (6/9/2022). Pria 49 tahun itu menunggu kedatangan bus antar Kota Samarinda-Balikpapan. Meski tak banyak menarik penumpang, setidaknya ada satu hingga dua penumpang yang bisa diangkut.
"Ya kadang lumayan dari terminal. Biasa sore itu bisa dua. Kadang tidak ada sama sekali. Mereka (bus) aja sepi juga kadang penumpangnya. Karena banyak yang pakai mobil kan kadang kalau dari Samarinda sebaliknya," ujar Sabaruddin kepada suara.com, Selasa (6/9/2022).
Trayek angkot mulai dari terminal Batu Ampar hingga pelabuhan Semayang Balikpapan dan sebaliknya. Untuk saat ini Tarif angkot Rp 6.500 jauh-dekat. Sabaruddin pun yakin sekali kenaikan BBM juga berdampak pada tarif angkot. Selama beberapa tahun terakhir ini pendapatan hanya Rp 50 ribu sehari.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Dishub DIY Kurangi Jalur Trans Jogja
"Biasa dapat Rp 350 ribu. Untuk bensin Rp 200 ribu sehari. Jadi Rp 50 ribu untuk saya, Rp 100 ribu itu setoran ke juragan yang punya mobil. Kadang cuma cukup beli bensin aja," keluh pria yang sudah jadi sopir sejak 1995 itu.
Hal yang sama juga dirasakan Basir sopir angkot trayek terminal Batu Ampar-Kampung Baru pulang-pergi. Kondisi mobil angkot saat ini menurutnya sangat memperihatinkan. Ditambah lagi dengan naiknya harga BBM membuat Basir hanya bisa pasrah saja.
"Tambah sakit sekarang ini kondisinya. Belum lagi adanya taksi online sama ojek online, ini sekarang diperparah dengan naiknya BBM. Pertalite sekarang antre bukan main panjangnya," ujar warga Karang Rejo tersebut.
Tak berbeda dengan Sabaruddin, dalam sehari Basir juga paling mentok dapat Rp 50 ribu. Padahal dia mesti menghidupi empat anaknya yang masih sekolah. Belum lagi mesti membayar uang sewa rumah hingga bayar utang ke tetangga.
"Kondisi sekarang ini mirip dengan lagunya Rhoma Irama, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Kadang tetangga ngomel telat bayar utang," keluhnya.
Baca Juga: 5 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia, Ada Indonesia?
Beruntung saat ini baik Sabaruddin maupun Basir mendapatkan job dari salah satu perusahaan nasional. Yakni antar jemput karyawan perusahaan tersebut dari mess hingga ke lokasi kerja yang berada di Jalan Yoes Sudarso. Walaupun tak cukup, setidaknya turut membantu untuk menghidupi keluarga mereka.
Berita Terkait
-
Sopir Truk BBM Jadi Tersangka dalam Kasus Pertalite Dicampur Air di SPBU Pertamina Klaten
-
Pengguna Mobil Listrik Naik 460 Persen di Mudik Lebaran 2025, Konsumsi BBM Turun
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Mobil Dinas Polri Isi BBM di SPBU Ciceri yang Disegel Kasus Pengoplosan, Ini Kata Polda Banten
-
Pertamax Turun, Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Provinsi Setelah Libur Lebaran
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Misteri Penyerobotan 3,2 Hektare Lahan KHDTK Unmul Dibongkar Bertahap
-
Menteri PU Akan Presentasi Terakhir soal Desain Legislatif IKN ke Presiden Prabowo
-
BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Pesisir Kaltim pada 1516 April
-
Fenomena Motor Brebet Jadi Sorotan RDP, Akademisi: Akar Masalahnya Belum Terjawab
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI