SuaraKaltim.id - Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), Hairul Anwar menyoroti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar pada Rabu (09/04/2025) di Gedung E, Kompleks DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jalan Teuku Umar.
RDP tersebut digelar sebagai upaya mencari solusi sekaligus menelusuri akar permasalahan dari fenomena kendaraan bermotor yang mengalami gangguan mesin atau brebet.
Dalam rapat tersebut, salah satu poin kesimpulan yang dihasilkan adalah kesediaan Pertamina untuk menyediakan layanan bengkel gratis di 10 kabupaten/kota di Bumi Mulawarman.
Fasilitas ini ditujukan bagi masyarakat yang kendaraannya mengalami kerusakan akibat penggunaan BBM jenis Dexlite atau Pertamax yang dibeli dari SPBU resmi, dengan catatan sesuai merek kendaraan.
Selain itu, Pertamina juga akan memfasilitasi layanan bengkel yang berada dalam naungan kontrak payung bersama seluruh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), khususnya di wilayah Kaltim, bagi masyarakat terdampak yang melaporkan keluhannya setelah RDP tersebut.
Meski begitu, hasil rapat tersebut belum sepenuhnya memuaskan masyarakat yang hadir dan menyampaikan pengalaman mereka secara langsung.
Salah satunya adalah Budi Haryanto, staf Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda, yang menceritakan pengalamannya saat mengalami gangguan brebet pada kendaraan operasional PMI.
“Dari awal saya kan saya berpikir ini prosedural gitu sesuai maunya dia. Saya tidak mau lah main yang istilahnya di luar kewenangan mereka (Pertamina) gitu. Ngikutin aja apa mau mereka dan berharap nyaman urusannya. Ternyata enggak juga,” ujar Budi.
Ia menceritakan, pada Senin (24/04/2025), unit ambulans milik PMI mengisi BBM di kawasan Slamet Riyadi. Dua hari kemudian, ambulans tersebut digunakan untuk mengantar pasien dari Lempake ke Loa Janan.
Baca Juga: Saat Motor Brebet Jadi Isu Publik, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Komunikasi Krisis
Namun, saat melintasi kawasan Samarinda Seberang, kendaraan mulai menunjukkan gejala brebet.
Budi kemudian menerima laporan dari anggotanya terkait masalah tersebut dan segera mencari kendaraan pengganti agar pasien yang mengalami patah tulang tetap bisa melanjutkan perjalanan ke tempat terapi.
“Saya informasikan kepada teman-teman untuk cari mobil pengganti. Karena pasien sedang mengalami patah tulang dan ingin diantarkan untuk terapi di Loa Janan,” katanya.
Karena memiliki jaringan relawan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, pasien akhirnya dipindahkan ke ambulans lain.
Namun, saat itu bertepatan dengan bulan puasa dan bengkel tutup lebih awal, Budi tidak sempat membawa kendaraan ke bengkel.
Ia lalu menghubungi layanan Hotline 135 seperti yang disarankan oleh Manager Retail Sales Region Kalimantan Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja, UMKM Jadi Motor Perekonomian Nasional
-
Ekspor Sawit ke Eropa Masih Aman Asal Petani Ikut Patuhi EUDR
-
Medan Perang Generasi Z Bukan Lagi di Dunia Nyata, tapi di Dunia Digital
-
Mengulang Era Soeharto? DPR Wacanakan Bulog Langsung di Bawah Presiden
-
PKN Desak Prabowo Sahkan Perpres Ojol, Anas: Kami Bersama Rakyat Pekerja