SuaraKaltim.id - Wali Murid akan melaporkan dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan pimpinan Pondok Pesantren Da'wah Wal Irsyad Ar-Rahman Segendis, Kelurahan Bontang Lestari.
Salah seorang Wali Murid Anto (Bukan Nama Sebenarnya) mengatakan, oknum pimpinan Ponpes pernah melakukan tindakan yang melecehkan para santri.
Misalnya, pimpinan pernah terlihat mengarahkan HP untuk merekam santri yang hanya menggunakan handuk usai mandi. Tidak sampai di situ, bahkan perilaku tidak terpuji itu acap kali terjadi. Misalnya, pimpinan Ponpes sering masuk ke kamar santri putri setiap malam.
"Saya dapat informasi begitu. Bahkan ponakan saya juga pelajar di sana melihat pimpinan Ponpes yang berkunjung ke asrama Putri dengan hanya menggunakan sarung tanpa baju," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga: Kata Polisi Pelaku Pelecehan Seksual Bukan Pimpinan Ponpes di Bontang, Siapa?
Saat ini, dirinya akan mendorong para Wali Murid untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi. Selain itu ia menyayangkan lemahnya pengawasan dari pengurus Ponpes.
Di mana menurutnya, pengurus Ponpes membiarkan anaknya melakukan tindakan bejad hingga memperkosa para santri.
"Akan kami laporkan juga pimpinan Ponpes yang diduga melakukan pelecehan seksual," sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetiya mengatakan, akan menindak lanjuti adanya dugaan pelecehan seksual oleh pimpinan Ponpes.
Meski begitu, saat ini Pimpinan Ponpes hanya berstatus saksi atas tindakan pelecehan seksual dan persetubuhan anak dibawah umur oleh tersangka R (18).
Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual, Ponpes di Bontang Lestari Ternyata Tak Berizin: Kami akan Laporkan
"Akan kami proses yang jelas kalau ada laporan dugaan baru. Yang jelas sekarang anak dari Pimpinan Ponpes Ar Rahman sudah jadi tersangka. Sedangkan bapaknya hanya saksi," tutur Yusep.
Berita Terkait
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Pengembangan Kasus Lukas Enembe, KPK Geledah Kantor Setda Papua
-
Ungkit Kasus Sadbor, Komisi III Minta Polisi Tak Tebang Pilih Berantas Judol: Jika Ada Indikasi Ordal Berarti Darurat!
-
Curigai Kasus Tom Lembong karena Kejagung Tak Transparan, Pakar: Jangan-jangan 3 Hari Dilaporkan Langsung Tersangka?
-
Sudah Mantap, Cut Intan Nabila Bersiap Gugat Cerai Armor Toreador
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas