SuaraKaltim.id - Belum ada kabar baik terkait pencairan bonus atlet yang sukses meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung tahun lalu. Bonus atlet yang mestinya cair pada Oktober ini kembali mengalami penundaan.
Situasi ini tentu membuat atlet geram. Latihan seharian hingga mengeluarkan keringat demi mengharumkan nama kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) belum diapresiasi. Seperti yang dirasakan Irma Handayani atlet atletik yang sukses menyumbangkan dua medali di ajang tersebut.
Ya, Irma sukses meraih medali perak pada nomor lari 10.000 meter. Sementar medali perunggu dia persembahkan untuk nomor marathon pada multi ajang di Papua. Berkat capaian tersebut, mestinya saat ini Irma sudah bisa menikmati hasil berupa ganjaran bonus dari Pemprov Kaltim.
Irma sebagai atlet mempunyai harapan agar bonus itu bisa cair. Dia yang dituntut untuk memberikan prestasi sudah membuktikannya. Kini giliran pemangku kepentingan mesti memenuhi hak yang harus didapatkan atlet.
"Kita dituntut prestasi, tapi prestasi yang kita dapatkan sekarang belum dihargai. Kita butuh apresiasi, sekarang TC Mandiri kita sudah tidak ada. Apa pengharapan kita, tidak ada. Sedangkan kita nanti ke depan dituntut prestasi, jangan tenaga doang kita yang dipakai. Tapi kita tidak pernah dihargai sebagai atlet," ungkap Irma kepada suara.com, Ahad (9/10/2022).
Irma sebenarnya sudah punya rencana jika bonus tersebut sudah cair. Sebagai atlet, Ia ingin menginvestasikan sebagian bonus tersebut untuk penunjang latihannya. Mengingat Irma ingin kembali bisa tampil di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
"Pastinya bonus buat investasi ke depannya, kita belum tentu bisa kembali dapat prestasi seperti itu. Bonus ini janjinya Oktober, tapi sampai sekarang belum ada. Katanya sih ada dari Dispora, cuma kapan cairnya tidak tahu kapan," tambahnya.
Bonus yang tak kunjung cair tentu sangat mempengaruhi masa depan Irma sebagai atlet. Apalagi dia menargetkan bisa kembali tampil di PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang. Ajang tersebut rencana menjadi PON terakhir Irma.
Tapi pada kenyataannya, Irma kini terpaksa memutar otak agar bisa tetap tampil di PON. Dia pun mulai merencanakan untuk pindah ke daerah lain. Mengingat sejumlah tawaran datang dari daerah-daerah yang ingin menggunakan tenaganya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Kepri Jemput Bola Perekaman e-KTP Khusus Pelajar SMA
"Kita otomatis akan mutasi dengan harapan surat mutasi kita dikeluarkan. Banyak tawaran dari daerah lain, dari Kaltara dan tuan rumah Aceh-Sumut juga ada," terang ibu dari M Almendo Ibrahim ini.
Kontributor : Arif Fadillah
Berita Terkait
-
Jelang Pemilu 2024, Kepri Jemput Bola Perekaman e-KTP Khusus Pelajar SMA
-
Ganjar Pranowo Berbagi Pengalaman Menjadi Gubernur Jawa Tengah ke Andi Sudirman
-
KKB Rampok dan Telanjangi 8 Warga-1 Anggota TNI, Begini Ceritanya
-
Lindungi Kampung dari Banjir, Tujuh Rumah Warga dan Satu Pondok Bersalin Desa Dikorbankan
-
Viral Video Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia, CEK FAKTANYA !
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Kaltim Kirim Dokter Relawan ke Palestina, Bukti Komitmen Kemanusiaan Global
-
Kaltim Mulai Lepas Ketergantungan Batu Bara, UMKM Jadi Pilar Baru Ekonomi
-
Festival Sumpit di IKN: Tradisi Lokal, Ambisi Global
-
BPS: Garis Kemiskinan Kaltim Capai Rp 866 Ribu per Kapita
-
Maxim Minta Penjelasan Transparan soal Penyegelan Kantor di Kaltim