SuaraKaltim.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan meningkat. Hal ini harusnya menjadi perhatian semua pihak, apalagi di tengah cuaca yang kadang tidak menentu.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdakot Balikpapapan, Agus Budi Prasetyo mengingatkan tentang DBD kepada warga di Kariangau.
“Informasi yang kami dapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat ini penyakit DBD sudah jadi penyakit perhatian khusus, sudah ada warning statusnya waspada,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (11/10/2022).
“Untuk itu kami mohon turut serta warga untuk bergotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing, seperti saluran drainase dan menutup tempat air tempat berkembangnya nyamuk aedes aigepty sumber dari penyakit DBD,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin Nasruddin mengaku kasus DBD kini menjadi ancaman. Di Kota Beriman, Wali Kota Balikpapan pun sudah mengeluarkan surat edaran terhadap peringatan waspada DBD.
Ia mengatakan, untuk Kaltim saat ini masuk dalam 10 besar kasus DBD tertinggi di Indonesia. Meski demikian, untuk di Kaltim, belum ada daerah yang ditetapkan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Jadi belum ada yang berstatus KLB, masih status Waspada,” katanya.
Berdasarkan data yang diperolehnya, dari 3.034 kasus di Kaltim terdapat 24 kasus DBD yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun lalu hingga Desember terdapat 2.900 kasus, di mana terdapat 22 kasus DBD yang meninggal dunia.
“Angka ini sudah melebihi dan kami minta juga untuk tetap waspada,” imbuhnya.
Baca Juga: Kasus DBD di Bantul Capai 802 Orang Hingga September, 3 Diantaranya Meninggal Dunia
Sementara, Kepala Diskes Balikpapan, Andi Sri Juliaty mengaku, merespon arahan dari Diskes Provinsi Kaltim untuk seluruh Kabupaten Kota agar mewaspadai peningkatan kasus DBD.
Dia menjelaskan, penyebab meningkatkan kasus DBD di kota Balikpapan dikarenakan sejumlah faktor. Utamanya adalah musim penghujan yang cukup lama hingga adanya perubahan musim.
Menurutnya, perubahan cuaca sangat berpengaruh. Lalu, lamanya musim penghujan yang panjang. Faktor lainnya adalah banyaknya genangan air dan minimnya kebersihan lingkungan.
“Untuk saat ini memang dari laporan yang kami terima memang ada terjadi kenaikan jumlah kasus demam berdarah, hal itu terindikasi dengan jumlah laporan kegiatan fogging yang juga naik,” tuturnya.
Dia menuturkan, sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus DBD, pihaknya sudah bekerjasama dengan RT, Kelurahan hingga pihak Kecamatan. Langkah itu terkait masalah kebersihan lingkungan. Selain itu, dalam upaya pencegahan penyebaran DBD, hal yang utama untuk dilakukan adalah pemberantasan nyamuknya.
“Karena kegiatan fogging yang dilakukan hanya mematikan nyamuk yang ada saat itu, sehingga akan tetap berkembang biak. Tapi untuk mematikan perkembangannya dengan melakukan pemusnahan sarang nyamuknya,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja, UMKM Jadi Motor Perekonomian Nasional
-
Ekspor Sawit ke Eropa Masih Aman Asal Petani Ikut Patuhi EUDR
-
Medan Perang Generasi Z Bukan Lagi di Dunia Nyata, tapi di Dunia Digital
-
Mengulang Era Soeharto? DPR Wacanakan Bulog Langsung di Bawah Presiden
-
PKN Desak Prabowo Sahkan Perpres Ojol, Anas: Kami Bersama Rakyat Pekerja