SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan perhatian serius terhadap keberlangsungan pendidikan di sekolah-sekolah swasta, khususnya tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang kerap menghadapi tantangan finansial lebih besar dibanding sekolah negeri.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), langkah konkret pun diambil dengan meningkatkan alokasi Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk tahun anggaran 2025.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang SMK Disdikbud Kaltim, Surasa, saat ditemui di Samarinda, Sabtu, 12 Juli 2025.
“Pemerintah provinsi tetap hadir memberikan dukungan finansial bagi sekolah swasta melalui peningkatan bantuan operasional,” ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu, 13 Juli 2025.
Ia menyebutkan bahwa saat ini, pemerintah telah menyamakan standar pemberian BOSP antara sekolah negeri dan swasta.
Namun dalam praktiknya, sekolah swasta masih menanggung beban biaya tambahan yang cukup besar, terutama untuk menggaji tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak ditanggung langsung oleh pemerintah.
“Kalau di sekolah negeri, sudah tidak diperkenankan memungut SPP. Tapi di sekolah swasta, kita hadir dengan standar BOSP yang sama untuk meringankan beban mereka,” jelas Surasa.
Mengenai penarikan biaya tambahan oleh sekolah swasta, Surasa menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi domain kewenangan yayasan masing-masing, karena ada kebutuhan operasional di luar cakupan BOSP, terutama terkait honor pegawai.
Meski diakui bahwa ruang fiskal pemerintah daerah terbatas, komitmen untuk memperkuat layanan pendidikan tetap diutamakan.
Baca Juga: Dari Password hingga Wi-Fi Publik: Diskominfo Kaltim Ingatkan Ancaman Siber Sehari-hari
Salah satu bentuknya adalah pengalokasian dana sebesar Rp700 miliar dalam APBD 2025, yang akan digunakan untuk beragam program pendidikan.
Dana tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan BOSP, penyediaan seragam gratis bagi siswa, serta pemberian insentif bagi para guru.
“Komitmen pemerintah provinsi adalah dengan menaikkan bantuan operasional satuan pendidikan agar siswa, khususnya di sekolah swasta, tetap bisa mengakses pendidikan tanpa beban biaya yang berlebihan,” pungkasnya.
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim
Upaya membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kalimantan Timur (Kaltim) kini masuk tahap percepatan.
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kaltim mengandalkan peran aktif pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menjaring calon peserta didik Sekolah Rakyat yang tengah dirintis di sejumlah titik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Demi IKN yang Aman, Polres PPU Tindak Pelanggar Lalu Lintas di Benuo Taka
-
Melanggar Perda! Truk Tambang Diingatkan Tak Gunakan Jalan Umum
-
Mahulu dan Kubar Prioritas: Gratispol Jadi Alat Pemerataan Pendidikan Kaltim
-
IKN Tersendat di Pemaluan, Otorita Desak Penyelesaian Lahan
-
Rp 700 Miliar untuk Pendidikan, Pemprov Kaltim Perkuat Sekolah Swasta