Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 18:00 WIB
Arsip Foto - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan arahan dalam pertemuan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (15/3/2022) / BNPB

SuaraKaltim.id - Seluruh pemangku kebijakan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan sukarelawan diminta tetap waspada terhadap potensi bencana di kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara (IKN).

Hal itu, disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (14/10/2022).

"Masih ada potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor fenomena alam, meskipun wilayah Kalimantan Timur berada di kawasan yang relatif aman," katanya.

Selain itu, Ia juga mengingatkan agar pemanfaatan sumber daya alam Kaltim yang melimpah supaya dilakukan dengan baik, tidak berlebihan dan mengutamakan kelestarian alam yang berkelanjutan.

Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem dan Hidrometeorologi, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat dan Pemda Lakukan Mitigasi Bencana

“Dalam kajian pengurangan risiko bencananya termasuk relatif kecil kemungkinan bencananya. Tetapi itu tidak menjadikan kekurang waspadaaan. Karena dengan alam yang begitu subur dan sumberdaya yang melimpah, kalau tidak hati-hati dalam pengelolaannya ini bisa mengakibatkan bencana,” katanya pada Intermediate Treatment Facility (ITF), di Balikpapan, Kaltim

Meski demikian, Ia menyatakan bahwa Provinsi Kaltim sebagai kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara menjadi wilayah minim risiko bencana.

Hasil kajian risiko bencana, kata Suharyanto, wilayah Kaltim berbeda dengan lokasi lain di Indonesia.

Contohnya, tidak adanya gunung api di Kaltim menjadikan "Benua Etam" ini terbebas dari ancaman bencana vulkanologi.

Kaltim juga sangat jarang dilanda gempa bumi yang menyebabkan tsunami dan berdampak signifikan.

Baca Juga: Warga Bandung Diingatkan Potensi Bencana Cuaca Ekstrem

Kendati minim risiko ancaman bencana vulkanologi dan geologi, wilayah Kaltim masih memiliki ancaman bencana dari faktor cuaca.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Wali Kota Balikpapan, Suharyanto mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di Samarinda telah merenggut nyawa seorang warga.

“Samarinda hari ini juga sudah terjadi angin kencang yang mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia. Makanya, semua komponen bangsa, semua stakeholder yang ada di Kaltim terkait penanggulangan bencana ini tetap harus waspada dan hati-hati. Jangan sampai pengelolaan sumber daya alam ini terlalu berlebihan, kebablasan yang mengakibatkan bencana,” katanya. Antara

Load More