SuaraKaltim.id - Seluruh pemangku kebijakan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan sukarelawan diminta tetap waspada terhadap potensi bencana di kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara (IKN).
Hal itu, disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (14/10/2022).
"Masih ada potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor fenomena alam, meskipun wilayah Kalimantan Timur berada di kawasan yang relatif aman," katanya.
Selain itu, Ia juga mengingatkan agar pemanfaatan sumber daya alam Kaltim yang melimpah supaya dilakukan dengan baik, tidak berlebihan dan mengutamakan kelestarian alam yang berkelanjutan.
“Dalam kajian pengurangan risiko bencananya termasuk relatif kecil kemungkinan bencananya. Tetapi itu tidak menjadikan kekurang waspadaaan. Karena dengan alam yang begitu subur dan sumberdaya yang melimpah, kalau tidak hati-hati dalam pengelolaannya ini bisa mengakibatkan bencana,” katanya pada Intermediate Treatment Facility (ITF), di Balikpapan, Kaltim
Meski demikian, Ia menyatakan bahwa Provinsi Kaltim sebagai kawasan yang mencakup Ibu Kota Negara menjadi wilayah minim risiko bencana.
Hasil kajian risiko bencana, kata Suharyanto, wilayah Kaltim berbeda dengan lokasi lain di Indonesia.
Contohnya, tidak adanya gunung api di Kaltim menjadikan "Benua Etam" ini terbebas dari ancaman bencana vulkanologi.
Kaltim juga sangat jarang dilanda gempa bumi yang menyebabkan tsunami dan berdampak signifikan.
Kendati minim risiko ancaman bencana vulkanologi dan geologi, wilayah Kaltim masih memiliki ancaman bencana dari faktor cuaca.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Wali Kota Balikpapan, Suharyanto mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di Samarinda telah merenggut nyawa seorang warga.
“Samarinda hari ini juga sudah terjadi angin kencang yang mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia. Makanya, semua komponen bangsa, semua stakeholder yang ada di Kaltim terkait penanggulangan bencana ini tetap harus waspada dan hati-hati. Jangan sampai pengelolaan sumber daya alam ini terlalu berlebihan, kebablasan yang mengakibatkan bencana,” katanya. Antara
Berita Terkait
-
Waspadai Cuaca Ekstrem dan Hidrometeorologi, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat dan Pemda Lakukan Mitigasi Bencana
-
Warga Bandung Diingatkan Potensi Bencana Cuaca Ekstrem
-
Jalan Terputus Akibat Longsor, 40 KK di Desa Kertamukti Bandung Barat Terisolasi
-
Ribuan Sekolah di Bantul Belum Terapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana
-
Majelis Adat Dayak Nasional Nyatakan Siap Kawal dan Terlibat Pembangunan IKN
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Livin' Fest 2025 di Balikpapan: Bank Mandiri Perkuat Ekosistem UMKM dan Industri Kreatif Kalimantan
-
Kaltim Pecahkan Rekor: 12.700 Guru Ikut PPG di Tengah Reformasi Pendidikan Nasional
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025