SuaraKaltim.id - Nasib atlet Balikpapan sampai saat ini belum jelas terkait berangkat atau tidaknya ke Berau untuk melakoni Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim 2022 di Berau. Event tersebut rencananya digelar pada November mendatang.
Karena itu mereka pilih turun ke jalan menggelar aksi damai di depan Balaikota. Mereka menginginkan kepastian kontingen Balikpapan pada multi ajang tersebut. Puluhan massa yang terdiri dari atlet, pelatih, hingga pengurus cabang olahraga.
Pada aksi tersebut mereka juga menggalang dana. Bermodalkan kardus bekas, bertuliskan "Orang Baik Kami Butuh Dana Untuk Ikut Porprov Berau 2022" para atlet meminta sumbangan sukarela dari pengendara di depan Balaikota Balikpapan.
"Saya atlet selam. Kemarin bermain di Porprov 2018 Kutim," ujar Bella kepada jurnalis media ini, Senin (24/10/2022).
Uang dari hasil penggalangan dana tersebut rencananya akan dipakai untuk memberangkatkan atlet ke Berau. Mengingat atlet sangat memerlukan dana yang besar untuk Porprov Berau nanti.
"Penggalangan dana untuk mengajak seluruh masyarakat Balikpapan untuk berpartisipasi dengan melihat keprihatinan," kata Wakil Ketua I KONI Balikpapan, Rustam.
Kendati demikian Rustam menegaskan bahwa penggalangan dana tersebut murni inisiatif para atlet dan cabor. Mereka sangat menginginkan bisa berlaga di Porprov, apalagi saat ini tinggal menghitung hari memasuki November.
"Penggalangan dana kami sudah terkumpul Rp 400 juta. Itu dari sumbangan orang tua atlet, para tokoh masyarakat, dan pengurus KONI yang punya rezeki," tambah Rustam.
Aksi tersebut mereka juga menuntut Wali Kota Balikpapan untuk bisa memastikan keikutsertaan kontingen Balikpapan di Berau. Jika nanti mereka tidak diberangkatkan maka, atlet akan nekat pergi ke Berau dengan dana mandiri, sekalipun menempuh jalan darat.
Baca Juga: Samarinda Bakal Alami Hujan di Sabtu dan Minggu Ini, BMKG: Menyebabkan Banjir
"Saya mengajak seluruh orang tua atlet agar gotong royong mandiri. Mau tidak mau kita akan tempuh jalur darat," tegasnya.
Sementara itu Plt.Asisten I Setda Balikpapan Zulkifli yang melayani aksi tersebut menegaskan agar tidak ada lagi aksi selanjutnya. Lantaran Walikota Rahmad Mas'ud akan mengundang para atlet pada Rabu 26 Oktober mendatang. Mereka akan duduk bersama untuk menemukan jalan keluar.
"Sebenarnya Pak Wali sudah ingin mengadakan pertemuan. Bahkan sebenarnya sore ini. Karena ada lain hal, jadi kita agendakan Rabu," ujar Zulkifli.
Di sisi lain aksi itu rupanya tidak semuanya diikuti semua cabor. Salah satunya cabang olahraga gulat. Bahkan Sekretaris Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Balikpapan Ishak merasa keberatan dengan aksi tersebut.
"KONI Balikpapan harusnya bisa menjaga Marwah atlet Balikpapan dihadapan masyarakat luas. Demo dengan maksud memperjuangkan hak atlet untuk bisa ikut Porprov VII Berau sesungguhnya perbuatan yang menjatuhkan kehormatan atlet Balikpapan," kata Ishak.
Kontributor: Arif Fadillah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak