SuaraKaltim.id - Seorang pria pelaku pungli nekat menantang polisi untuk berduel dengan senjata tajam. Saat hendak ditangkap, pelaku menenteng celurit dan pisau sembari mengajak polisi berkelahi di jalan raya.
Perisitiwa pelaku pungli menantang polisi berkelahi dengan sajam sempat terekam kamera amatir warga dan akhirnya viral setelah videonya beredar di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, @terang_media, terlihat pelaku yang berbaju hijau mengacung-acungkan celurit saat hendak ditangkap polisi berseragam preman.
Dalam narasi video itu, disebutkan jika pelaku pungli itu kerap berkeliaran di kawasan Jalan Kompos, Desa Pujimulyo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
Tampak pelaku dengan menggunakan logat bahasa Sumatera sempat menggertak petugas agar membuang senjata api dan berduel dengannya pakai sajam.
"Buktikan kalau kau jantan. Buang senjatamu kalau kau memang berani," gertak pelaku ke polisi, dikutip Senin (28/11/2022).
"Pakai ini," kata pelaku sembari menunjuk dua sajam yang dibawanya.
"Tangan kosonglah," kata petugas dalam video.
"Kalian berdua, mundur kalian berdua," timpal pelaku.
Baca Juga: Warganet Murka Lihat Emak-emak Atraksi Naik Motor Gaya 'Superman' di Jalan Raya Ini
Akun itu juga mengunggah video lain ketika pelaku tertangkap. Dalam video itu, pelaku yang mengenakan kaos putih menangis histeris ketika dirinya sudah dibekuk oleh polisi berpakaian preman. Bahkan, terdengar pelaku berteriak memanggil ibunya sembari mewek di depan polisi.
"Mae (mama) bunuh saja aku daripada dipenjara. Bunuh bang, aku gak mau dipenjara," teriak pelaku sembari menangis.
Saat merengek, pelaku sempat meronta-ronta hingga membuat petugas kewalahan. Walhasil, polisi pun mengikat kedua tangan pelaku lantaran berusaha melawan.
"Mae, tolong. Tolong," katanya sambil mewek.
Beredarnya video pelaku pungli yang akhirnya menangis histeris saat ditangkap menjadi olok-olokan warganet. Bahkan ada warganet yang menganggap mestinya polisi langsung menembak pelaku karena sempat mengancam dengan sajam.
Sebab, tindakan nekat pelaku bisa membahayakan petugas dan warga di lokasi penangkapan. Netizen lainnya pun menganggap tingkah pelaku pungli lucu karena merengek saat ditangkap.
"Kalau di negara maju sudah dor, ga kelamaan, hukum harus ditegakkan seefisien mungkin, cepat tegas dan mengutamakan keselamatan petugas & warga sipil," tulis akun @ag*****.
"Wkt pegang clurit minta by one, giliran gak pegang clurit manggil2 emak?," ledek akun @al*****.
"Dia tau klo di penjara bakal di bully sama tahanan lain," tulis akun @am****.
"Repot kalau ngadepin orang nangis," timpal akun @jo***** sembari memberikan emoji tertawa.
"Wkwkwk ..mewek nih , nyalinya segitu aja cuma lagi megang celurit gaharnya," tulis akun @tj*****.
Kontributor : Muhammad Indian Rais
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat
-
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim