SuaraKaltim.id - Jagat media sosial digegerkan dengan video sebuah masjid diobrak-abrik pelaku perusakan. Dalam video yang beredar, tampak ada sosok wanita berhijab diduga pelaku perusakan masjid setelah ditangkap warga.
Dalam video yang turut diunggah akun Instagram, @andreli_48, terlihat isi masjid itu porak-poranda akibat dirusak.
Dari hasil rekaman video amatir warga, terlihat bangunan tiang masjid itu gosong diduga akibat dibakar. Karpet hingga sejumlah alquran yang ada di ruang kecil khusus imam masjid memimpin salat atau mihrab juga hancur diduga gegara dirusak. Dalam video terlihat ada ceceran darah diduga menstruasi wanita di dalam masjid termasuk di atas Alquran.
Dalam unggahan video di akun @andreli_48, terlihat sosok wanita yang menjadi terduga pelaku perusakan masjid setelah ditangkap. Tampak ada pria mengenakan seragam PNS sedang menginterogasi wanita itu.
Baca Juga: Kronologi Masjid di Kebonrejo Magelang Dirusak Orang tak Dikenal, Pelaku Diburu
Dalam narasi video itu, disebutkan jika lokasi perusakan itu terjadi di Masjid Al-Mahfudz di Dusun Krandan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Disebutkan jika wanita itu tepergok warga saat melakukan perusakan di masjid itu. Dalam narasi video itu, jika aksi perusakan terhadap masjid itu bukan pertama kali terjadi.
"Perusakan ini bukan yang pertama. Kali ini saat melumuri darah (haid) ke kitab suci, wanita ini kepergok warga dan diserahkan ke pihak berwajib. Untuk ODGJ atau tidaknya tunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat," demikian keterangan akun tersebut, dikutip Jumat (16/12/2022).
Beredarnya video aksi perusakan masjid itu menjadi sorotan publik. Komentar mengecam dari netizen membanjiri aksi brutal pelaku perusakan masjid itu. Namun, kebanyakan netizen tidak mempercayai jika pelaku perusakan terhadap masjid itu adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"ODGJ setahuku jalan-jalan sambil joget joget nyanyi. Gak mngkin kepikiran merusak masjid. Konyol," tulis akun @ch****.
"Odgj masa iya pake softex. Inimah orang waras," tulis akun @ta******.
"Da’jal sesungguh nya," kecam akun @ma***** sembari memberi emoji emosi.
"Dah ketebak pasti ODGJ klo untuk rumah ibadah umat islam," timpal akun @al*********.
"Gak masuk akal kl sampai ODGJ, trus itu ibu2 pake hijab asli? Ya Allah fitnah akhir jaman," kata @pu******.
"Odgj jaman sekarang bisa pakai softex," kata akun @un****.
Kontributor : Muhammad Indian Rais
Berita Terkait
-
Pramono Anung Blusukan ke Utan Kayu, Emak-emak: Menang Satu Putaran Pak!
-
Emak-Emak Jadi Andalan Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia Beri Pelatihan Khusus
-
Viral Tangis Emak-emak Bertemu Bocah Mirip Almarhumah Anaknya Buat Publik Mewek
-
Viral Bantuan Telur untuk Emak-emak Hamil Cuma Difoto Lalu Diambil Lagi
-
Ridwan Kamil Terus Sebut Emak-Emak, Saat Jawab Cara Tingkatkan Indeks Perempuan di Angkatan Kerja dan Pendidikan
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
Terkini
-
Unik dan Sehat! Sporturism Kaltim Tawarkan Pengalaman Olahraga Sambil Petik Buah
-
Hadi Mulyadi: Pemprov Kaltim Terus Wujudkan Akses Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD