SuaraKaltim.id - Nur Neni masih tak percaya pengalaman getir harus dialami ibunya di hari terakhir dia hidup di dunia. Jumat (9/12/2022) lalu, dia dibantu 3 orang tetangganya membopong ibunya yang sudah tak sadarkan diri ke rumah sakit.
Dari pintu rumahnya, di Jalan HM Ardans 10, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, dia bersama tetangga meniti jalan tanah yang licin usai diguyur hujan 50 meter.
Ibunya ditandu dengan tangan. Mereka tergopoh menuju rumah sakit. Berharap penanganan medis bisa menyelematkan perempuan paruh baya itu.
Langkah mereka kecil-kecil namun cepat. Memastikan pijakan kukuh, supaya tak terepeleset. Namun, petaka itu terjadi.
Tanah liat yang basah membuat salah satu kaki penggotong terpeleset. Beban ditanganya terlepas, hingga tubuh perempuan yang dibawa terjatuh.
"Jalan menuju rumah rusak parah. Belum di cor dan kondisi tanah berlumpur. Padahal rumah saya ditengah kota tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang sudah 3 tahun," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (18/12/2022).
Mereka terjungkal beserta ibu yang dibawanya. Diangkat kembali tubuhnya lalu bergerak ke mobil yang sudah menunggu pangkal jalan.
Tiba di rumah sakit, nyawa sang ibu tak dapat tertolong. Dia dinyatakan meninggal sejak dari rumah.
"Saya kalau mengingat kejadian itu sangat sedih," sambungnya.
Baca Juga: Rilis Lagu Baru Silence, Comatra: Pengalaman Pribadi
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan menuju rumahnya. Usulan perbaikan sudah sering diajukan pun begitu urung terealisasi.
"Orang dinas secara bergantian datang cuman belum ada tindakan," lanjutnya.
Usulan sering dilakukan, tapi kewenangan terbatas
Lurah Satimpo Maryono mengaku sudah acap kali mengusulkan perbaikan jalan dalam setiap Musrenbang.
Suara itu selalu disampaikan RT 23 yang didapat dari masyarakat. Tetapi, dengan terbatas kewenangan akhirnya usulan itu diteruskan ke Musrenbang tingkat Kota.
"Kami dapat informasi harusnya 2022 ini dapat alokasi perbaikan. Cuman ternyata tidak ada. Kami coba kembali mengusulkan terus," ucap Maryono.
Dirinya juga berharap OPD teknis bisa cepat melakukan perbaikan akses jalan masyarakat. Tujuannya agar mereka bisa melintasi jalan tanpa harus khawatir kubangan lumpur.
"Semoga tahun depan ada kucurannya. Kami juga berharap agar warga merasa sentuhan pembangunan juga," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sensasi Dapat Suami Romantis di Usia 50 Tahun, Venna Melinda Makin Sering Keramas: Tidur Nggak Tenang, Dicium Melulu!
-
Pertanyaan dan Tantangan Soal Dakwah, Buya Yahya Ceritakan Pengalaman hingga Jelaskan Cara Menyikapi Semangat Dakwah yang Terkadang Menurun
-
Andrew White Cerita Pengalaman Gosok Gigi Bareng Anak-Anaknya
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Bapenda Kalimantan Timur Tegaskan Komitmen Digitalisasi Melalui Kerja Sama dengan Paylabs
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki