Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 27 Juli 2023 | 12:48 WIB
Ilustrasi industri film. [Ist]

SuaraKaltim.id - Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI daerah pemilihan Kaltim memfasilitasi Penguatan Kapasitas bagi pelaku sub sektor film, Senin (24/07/2023). Kegiatan yang berlangsung di Hotel Harris Samarinda ini menggandeng Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf RI).

Hetifah Sjaifudian didampingi oleh Fahmi Akmal (Direktur Pengembangan SDM Ekraf, Kemenparekraf RI), Awang Khalik (Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim), Zairin Zein (Sutradara dan Producer), dan Yudi Datau (Sinematografer). Dalam sambutannya, Awang Khalik menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. 

“Pengembangan film merupakan subsektor Ekraf yang menawarkan kreatifitas tidak berbatas. Kegiatan ini sangat penting untuk mendukung para pelaku ekonomi kreatif khususnya film di Kaltim”, tuturnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (27/07/2023).

Fahmi Akmal menegaskan, dalam subsektor film, pentingnya penguasaan dan pengasahan soft skill dan konsisten dalam melaksanakannya.

Baca Juga: 8 Penambang Emas di Banyumas Terjebak dalam Lubang Galian

Zairin Zain dalam paparannya mengatakan, berbicara film bukan sekadar tentang bioskop, ada banyak platform lain yang bisa jadi wadah para sineas untuk berkarya.

Produser yang telah menghasilkan banyak karya film nasional ini juga menyampaikan apresiasi kegiatan ini untuk membantu para sineas.

“Teman-teman sineas harus tahu dari sekarang bahwa membicarakan film bukan sekedar membicarakan bioskop, tapi banyak sekali platform lain yang bisa dirambah” jelasnya.

Bimtek Subsektor Film bagi Pelaku Ekraf di Kaltim, Hotel Harris Samarinda. [kaltimtoday.co]

Ia menegaskan, kreatifitas tidak mengenal batas dan sineas tidak boleh terbatas dengan tools menjadi penekanan dalam materi yang disampaikan oleh Zairin Zain kepada para sineas di Kaltim

Yudi Datau, sinematogreafer kondang Indonesia juga hadir sebagai narasumber. Ia menjelaskan, film adalah induk seni yang semua jenis seni ada di dalam sebuah film, dan harus dipahami bersama bahwa film itu adalah muara dari ilmu pengetahuan. 

Baca Juga: Tingkatkan ESG Dorong Dekarbonisasi, Pupuk Kaltim Gandeng TNK dan Benih Baik Tanam 500 Ribu Bibit Mangrove

“Bagi sineas Kaltim, literasi menjadi penting untuk kita sebagai pelaku industri perfilman. Sumber dari ide kreatif itu bisa muncul ketika kita punya literasi yang bagus”, tuturnya.

Sementara Hetifah menyampaikan, film merupakan alat kuat membangun kebudayaan dan pariwisata. Khususnya di Kaltim. 

“Terlebih potensi yang dimiliki Kaltim, adalah tersedianya beragam lokasi syuting yang kaya akan budaya dan panorama yang indah maupun potensi masyarakat yang ramah dan mampu terlibat dalam pembuatan film”, ucap politisi dari partai Golkar tersebut.

Lebih lanjut, dia yang telah dipercaya menjadi wakil rakyat Kaltim selama 3 periode ini menyampaikan terdapat 3 tips dalam melihat peluang pariwisata daerah dari industri perfilman.

Di antaranya, penulisan skenario harus memasukkan unsur kekhasan dari daerah, misal aksen khas, local wisdom yang unik.

“Sorot kamera sebagai media bercerita, yang dapat mengundang penonton untuk penasaran merasakan secara langsung panorama dari apa yang mereka nonton,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut meminta kepada para sineas di Kalimantan Timur yang hadir untuk bersama-sama menggali ilmu dan pengalaman dari narasumber kawakan yang dihadirkan.

“Harapan saya adalah teman-teman sineas ini bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari kedua narasumber hebat kita hari ini, saya berharap bahwa kapasitas para sineas kita di Kalimantan Timur bisa meningkat agar semakin majunya industri perfilman di Kalimantan Timur dan untuk mendukung dunia ekonomi kreatif di Bumi Etam ini," lugasnya.

Load More