Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 15 Agustus 2023 | 18:37 WIB
Kondisi Jalan MT Haryono, Balikpapan, Selasa (15/08/2023). [SuaraKaltim.id/M Rifaldi]

SuaraKaltim.id - Jalan MT Haryono Balikpapan menjadi sorotan publik. Kerusakan jalan di wilayah tersebut membuat beberapa penjual juga ikut mengeluh.

Hal itu disampaikan Hendra, salah satu penjual lalapan di wilayah itu. Ia mengatakan, penjualannya turun semenjak pengerjaan jalan itu.

Dikunjungi di lokasi jualannya, ia menyatakan dirinya terganggu dengan perbaikan jalan tersebut. Ia juga menegaskan ada pengaruh penurunan penjualan.

"Pengaruhnya ada (penurunan penjualan)," ucap Hendra, ditemui Selasa (15/082/2023).

Baca Juga: Akun Instagram Rahmad Masud Punya 82,3 Ribu Pengikut: Balikpapan Kubangun dengan Amal

Ia mengatakan, pengerjaan jalan itu sudah dilakukan sejak Februari lalu. Penurunan penjualan yang dialami sejak Maret kemarin.

Biasanya ia bisa menjual sampai puluhan potong ayam goreng lalapan. Saat ini hanya bisa belasan saja.

"Sejak 2 bulan ini (pengaruhnya dan penjualan menurun) lebih dari (2 bulan) sih sebenarnya, penjualan menurun. Biasanya itu bawa ayam 20 ekor, sekarang turun jadi 15 atau 13 ekor aja (penjualannya). Hampir 50 persen (penjualan turun)," jelasnya.

Ia mengaku, dirinya menjual berbagai macam varian lalapan. Seperti ikan dan bebek lalapan.

Berjualan di wilayah tersebut dilakukan Hendra hampir 1 tahun terakhir. Ia buka setiap hari, dimulai dari jam 2 siang.

Baca Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Kelar Diperbaiki, Rahmad Mas'ud Dilarang Jadi Wali Kota Balikpapan Lagi

"Sudah mau setahun (berjualan). (Proyek ini) sejak bulan 2 (pengerjaannya), nah itu. Bulan ketiga mulai menurunlah (penjualannya). Soalnya jalannya sering tutup," bebernya.

Disinggung soal kondisi jalanan saat ini seperti apa. Ia menjabarkan, jalanan tersebut penuh dengan debu.

Pasir-pasir pengerjaan ruas jalanan tersebut memang sering menjadi keluhan. Selain itu, ia juga mengatakan, jalanan tersebut sering macet.

"Iya. Macet (juga). Parah itu (macetnya). Macet sampai ujung," lugasnya.

Kontributor: M. Rifaldi

Load More