SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu terjadi dalam dua hari terakhir yakni Sabtu (23/09/2023) dan Minggu (24/09/2023).
Dijelaskan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida, dari 254 titik di Sabtu kemarin menjadi 217 titik pada Minggu.
"Sebanyak 217 titik panas tersebut terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujarnya, disadur dari ANTARA, Senin (25/09/2023).
Sedangkan 254 titik panas yang terpantau sehari sebelumnya juga terjadi dalam jam yang sama. Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Untuk itu, dia mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada. Seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi kebakaran, terutama kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Sebanyak 217 titik panas ini tersebar pada sembilan kabupaten/kota dan telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendapat penanganan lebih lanjut," bebernya.
Sebanyak sembilan daerah yang terdeteksi 217 titik panas ini adalah Balikpapan 1 titik, Bontang 1 titik, Kabupaten Paser 35, Penajam Paser Utara (PPU) 1 titik, Kutai Barat (Kubar) 19, Kutai Timur (Kutim) 68, Kutai Kartanegara (Kukar) 65, Berau 6 titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terdeteksi 21 titik.
Rinciannya antara lain, 35 titik di Paser tersebar pada delapan kecamatan yakni Batu Sopang dua titik, Muara Samu dua titik, Batu Engau 15, Kuaro satu titik, Long Kali delapan titik, Muara Komam satu titik, Pasir Belengkong dua titik, dan Kecamatan Tanah Grogot empat titik dengan tingkat kepercayaan menengah.
"Di Kutai Barat yang terdeteksi 19 titik, tersebar pada sembilan kecamatan yakni Barong Tongkok satu titik, Damai satu titik, Dilangputi dua titik, Jempang tiga titik, Long Iram tiga titik, Muara Pahu satu titik, Nyuatan dua titik, Siluq Ngurai tiga titik dan Kecamatan Tering tiga titik," tutup Diyan.
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Silam, Ini Sejarah Kerajinan Manik-manik Kaltim
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama