SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur (Kaltim) menyimpan banyak kerajinan tangan yang rupanya kaya akan nilai sejarah. Salah satunya adalah kerajinan manik-manik yang dipercaya sudah ada sejak ribuan tahun silam.
Lantas bagaimana sejarahnya? Dikutip dari buku Pesona Manik-manik Kalimantan, kebiasaan membuat dan menggunakan manik-manik rupanya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Tepatnya 6.500 SM berdasarkan dari bukti sejarah.
Beberapa negara telah diyakini sebagai pusat pembuatan manik-manik kuno. Seperti negara Mesopotamia, Mesir, Tunisia, Funisia (Lebanon), Romawi, Cina dan India.
Di Indonesia sendiri, manik-manik kuno banyak ditemukan di beberapa tempat. Yakni Subang, Jawa Barat, Tri Donorejo-Demak (Jawa Tengah), dan Air Sugihan-Palembang (Sumatera Selatan).
Baca Juga: Pupuk Kaltim Tanam Ratusan Bibit Pohon Program Community Forest
Selain itu, temuan manik-manik kuno juga ada di tempat lain. Yaitu, Candi Laras, Margasari Uiu Sungai, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal ini membuktikan bahwa manik-manik telah dikenal oleh masyarakat di Kalimantan umum dan Kalsel khususnya sekitar abad ke-10 Masehi.
Menurut perkiraan para ahli, masyarakat Kalimantan telah mengenal tehnik pembuatan manik remah polikrom yang dibuat dari leburan gilingan kaca, mungkin dari manik kaca tua, sejak ratusan tahun silam.
Kemudian Kalimantan dikenal sebagai salah satu daerah yang banyak menyimpan manik-manik tradisional yang kaya akan bentuk dan warna.
Sebagian orang percaya bahwa manik-manik ini memiliki kekuatan-kekuatan tertentu yang bersifat magis.
Baca Juga: Polda Kaltim Gagalkan Peredaran 3 Kg Sabu Jaringan Malaysia
Sekalipun manik-manik itu berasal dari luar Kalimantan, tetapi setelah sampai di tangan masyarakat di Kalimantan, manik tersebut akan dirangkai dan diberi mantra-mantra tertentu, sehingga dianggap memiliki kekuatan yang dapat berguna bagi si pemakainya.
Kebiasaan-kebiasaan seperti ini pun masih berlanjut hingga zaman modern sehingga manik-manik yang berbau "Kalimantan" sangat digemari oleh masyarakat.
Berita Terkait
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
-
Kisah Agus Sugiri Tinggalkan Karier Kantoran untuk Jadi Petani
-
Kembangkan Fasilitas Virtual Reality, BUMN Ini Hemat Miliaran Rupiah
-
Geledah Sejumlah Rumah Terkait Korupsi IUP di Kaltim, KPK Bongkar 4 Brankas
-
Kompak Korupsi, Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Anaknya Diperiksa KPK Hari Ini
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya
-
Hibah $7,6 Juta dari AS untuk Wujudkan Pusat Komando di IKN
-
Pilkada Serentak Kaltim, Milenial dan Gen Z Diharapkan Jadi Penentu Arah Baru