Denada S Putri
Selasa, 10 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Ilustrasi anak baca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

SuaraKaltim.id - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengingatkan kepada para orang tua harus memperhatikan perkembangan anak. Serta, tidak memberikan fasilitas yang tak sesuai dengan usia mereka.

Hal itu disampaikan politisi Partai Demokrat tersebut belum lama ini. Dia menyoroti soal kasus anak SMP yang menabrak tembok dan menewaskan seorang anak SD saat mengambil wudhu.

"Kasus anak SMP tempo lalu ada yang mau parkir nabrak tembok. Ada juga yang berkelahi hingga temannya sekarat adalah salah satu dampak gagalnya orang tua mendidik anaknya," ujarnya, melansir dari ANTARA, Selasa (10/10/2023).

Puji mengingatkan orang tua tidak boleh sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada guru.

Menurutnya guru memiliki waktu terbatas untuk mengawasi sekian banyak murid, sementara waktu paling banyak adalah di rumah atau keluarga .

"Sesibuk apapun orang tua itu harus memperhatikan perkembangan anak. Anak-anak juga harus ikut dicek dan dikoreksi, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," tuturnya.

Puji juga mengingatkan bahwa 80 persen pendidikan anak berasal dari rumah. Ibu adalah madrasah utama bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi sahabat dan teman bagi anak-anaknya.

"Anak kecil juga sudah saatnya untuk berbagi cerita tentang orang tua. Sehingga ada keterbukaan dan keharmonisan antara anak dengan orang tua," katanya.

Dia berharap dengan adanya sosialisasi perlindungan anak ini, orang tua dan guru dapat lebih aware  atau menyadari kondisi anak.

Baca Juga: Sindir Lolly? Nikita Mirzani Ingin TikTok Dihapus, Kesal Banyak Pengemis Online Live 24 Jam

Dikemukakannya hendaknya semua pihak memanfaatkan buku penghubung sebagai alat komunikasi antara sekolah dan rumah.

"Buku penghubung ini berguna untuk mencatat perubahan anak di sekolah, sehingga cepat ada tindakan baik dari sekolah maupun dari orang tua," tutup Puji.

Load More