SuaraKaltim.id - Persoalan sulitnya siswa di Kampung Malahing yang harus urunan sewa kapal agar bisa bersekolah tak akan selesai dalam waktu dekat. Pasalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang tak bisa berbuat karena terkendala status sekolah.
Untuk diketahui, setiap kali ingin bersekolah 6 peserta didik di Kampung Malahing harus iuran untuk membayar kapal. Hal itu disebabkan Sekolah Dasar (SD) di Kampung Malahing RT 30 Tanjung Laut Indah hanya sampai kelas 5. Sementara untuk melanjutkan ke kelas 6 harus di SD YPPI yang berada di Jalan WR Soepratman Tanjung Laut.
Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono mengakui pihaknya belum bisa memberikan fasilitas bantuan kapal. Karena terhalang status Sekolah Dasar (SD) di Kampung Malahing yang tercatat milik swasta.
Harusnya usulan itu muncul dari pihak yayasan. Kemudian meminta fasilitas berupa hibah ke Pemkot Bontang. Kendati demikian, dia menekankan bahwa hal ini tidak berarti membeda-bedakan status sekolah. Hanya saja pihaknya terbentur persoalan kewenangan. Fokus Disdikbud Bontang saat ini melakukan pembenahan SD Negeri.
"Saya enggan berkomentar banyak. Karena itu sekolah swasta. Bukan membedakan yah.Tapi nanti kami koordinasi dengan perusahaan supaya bisa dibantu fasilitas kapal," kata Bambang, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (27/10/2023).
Lebih lanjut, usulan permintaan bantuan ke perusahaan akan segera ditindaklanjuti. Apalagi Kampung Malahing RT 30 Kelurahan Tanjung Laut Indah masuk dalam daftar destinasi wisata.
Kecuali, sekolah di Kampung Malahing bisa diausulkan untuk dihibahkan menjadi SD Negeri. Seperti halnya di Kampung Tihi-Tihi, Gusung, dan Selangan. Di sana Disdikbud menyiapkan kapal untuk para guru karena berstatus sekolah negeri.
"Kalau sama tiga wilayah lainnya sih kita sewakan kapal. Tapi untuk Kampung Malahing kita akan usulkan," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, 10 pelajar SD Swasta di Kampung Malahing harus mengeluarkan kocek lebih untuk bersekolah. Hal itu dikarenakan anak-anak di sana harus menyeberang untuk ke tempat sekolah, yang ada di Jalan WR Soepratman Tanjung Laut.
Baca Juga: Seorang Perempuan Asal Lingga Melahirkan Bayi Kembar di Kapal MV Oceana
Ketua RT 30 Kampung Malahing Nasir Lakadda mengatakan, aktivitas peserta didik kelas 6 ini sudah berlangsung lama. Tercatat saat ini ada 10 siswa yang harus berangkat setiap pagi dari kampung di atas laut menuju ke darat. 6 siswa diantaranya harus menyewa kapal dengan iuran setiap bulan Rp 300 ribu.
Sementara 4 siswa lainnya menggunakan kapal pribadi milik orang tua. Biaya yang besar itu memang sangat memberatkan warga. Apalagi dengan penghasilan sebagai nelayan yang setiap bulannya tidak menentu.
"Kalau mereka sekolah yah harus dari pukul 06.15 Wita. Sampai ke darat paling 06.45 Wita," katanya.
Katanya, pendidikan menurut warga Kampung Malahing sangat penting. Agar kelak anak-anak bisa merubah nasib mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Dirinya berharap Pemkot Bontang bisa memberikan perhatian lebih. Karena 1 fasilitas kapal dari perushaaan saat ini kondisinya sudah rusak.
Sebab itu lah, para siswa harus menyewa kapal milik warga setempat. Pemilik kapal pun juga tidak mengambil untung yang banyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
CEK FAKTA: Video Mualem Disebut Balas Bobby Nasution Soal Razia Pelat BL
-
CEK FAKTA: Konten Manipulatif Soal Menkeu Purbaya Beredar di Facebook
-
Bank Sampah Jadi Senjata PPU Dukung Lingkungan Bersih di Sekitar IKN
-
DPRD Berau Lihat Peluang Wisata Malam di Balik Tren Warkop 24 Jam
-
Cegah Kekosongan Layanan Publik, Kaltim Usulkan P3K Paruh Waktu