Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 27 Oktober 2023 | 19:40 WIB
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa]

SuaraKaltim.id - Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengingatkan, agar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus dibarengi dengan pembangunan daerah penyangga.

Hal itu disampaikan Akmal disela-sela acara seminar nasional jasa konstruksi di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kamis (26/10/2023) kemarin. Harapannnya daerah penyangga IKN tak tertinggal.

“Saya sampaikan, ingat IKN itu hanya 326 ribu hektar, ada juga daerah buffer zone-nya (daerah penyangga) yang jauh lebih luas dan butuh perhatian kita bersama,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Jumat (27/10/2023).

Akmal mengungkapkan, pembangunan IKN harus juga memperhatikan kota dan kabupaten penyangga. Khususnya, menyangkut konektifitas, termasuk juga pelayanan publik.

Baca Juga: Tak Ada Program Lanjutkan Proyek IKN di Visi-Misi AMIN, Begini Jawaban Cak Imin

“Kita tetap dorong pembangunan IKN sebagai komitmen nasional, tapi juga kita ingin perhatian ke daerah-daerah buffer-nya. Khususnya terkat dengan konektifitas,” tegasnya.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik (Ist)

Menurutnya, jika taka da keseimbangan pembangunan di IKN dengan daerah penyangga akan menimbulkan persoalan baru dikemudian hari. Sehingga pembangunannya harus menjadi satu kesatuan.

“Jangan sampai konstruksinyang ada di dalam begitu hebat, tetapi konstruksi diluar itu agak ketinggalan, ini akan menimbulkan persoalan-persoalan sosial di kemudian hari."

“Kita berharap ini sebuah kesatuan, Pembangunan IKN harus juga dibarengi pembangunan daerah-daerah buffer nya. Sehingga dia menjadi satu-kesatuan yang akan saling mendukung,” ucapnya.

Baca Juga: Semua Pemuda di Kaltim Diajak Siapkan Diri Jelang Perpindahan IKN di 2024

Load More