Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 30 Oktober 2023 | 12:45 WIB
Pasangan Ganjar-Mahfud. (Instagram/@ganjar_pranowo)

SuaraKaltim.id - Himpunan Santri Nusantara Kaltim mendeklarasikan diri untuk mendukungan para Santri Milenial kepada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Deklarasi itu digelar bersama Jaringan Rumah Kebangsaan. Berlangsung di Jalan Juanda, Kota Samarinda, Minggu (29/10/2023) kemarin.

"Bagi Santri Milenial, Ganjar-Mahfud merupakan pasangan Capres-Cawapres yang mewakili kalangan nasionalis-religius," ujar Ketua Himpunan Santri Nusantara Kaltim Asman Aziz, melansir dari ANTARA, Senin (30/10/2023).

Menurut Asman, Ganjar-Mahfud tak bisa dipisahkan dari nasionalis-religius. Sehingga dinilai segaris dengan representasi sejarah. Ia mengatakan, kalangan nasionalis-religius selalu memimpin dan membawa Indonesia semakin maju ke depannya.

Baca Juga: Tawarkan Inovasi Usaha yang Menggiurkan, Mak Ganjar Jatim Bekali Warga Keterampilan Membuat Souvenir dari Akrilik

Para santri milenial, lanjutnya, memberikan dukungan karena melihat Ganjar-Mahfud sebagai pemimpin nasional yang akan membangun Indonesia lebih baik.

"Ke depannya, pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden sebelumnya diyakini akan dilanjutkan," ucapnya.

Ganjar-Mahfud, menurut Asman, memiliki fokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan itu, terutama kelanjutan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) dengan komitmen pelibatan masyarakat lokal, adat, dan lingkungan sekitar IKN.

Deklarasi santri milenial Samarinda mendukung Ganjar-Mahfud. [ANTARA]

Sementara, Ketua DPC Baitul Muslimin Indonesia, KH. Ali Mahmudi, menekankan arti penting kepemimpinan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW.

Kyai Ali, sapaan Ali Mahmudi, menyebut Ganjar-Mahfud l berlatar belakang pesantren. Ganjar adalah menantu seorang kyai, sementara Mahfud MD dulunya adalah santri.

Baca Juga: Sandiaga Uno Kukuhkan Relawannya Dukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Kyai Ali menegaskan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga memiliki sikap nasionalisme yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia. 

"Antara nasionalis-religius tidak bisa dipisahkan—seperti halnya Soekarno yang tak lepas dari kyai dan pesantren—untuk memperkuat dan menjaga tegaknya negara kita," tutupnya.

Load More