Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 30 Oktober 2023 | 11:22 WIB
Ilustrasi beras. (Pixabay/congerdesign)

SuaraKaltim.id - Ketersediaan beras di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga akhir Oktober ini tercatat sebanyak 1.500 ton. Diperkirakan stok tersebut masih aman memenuhi kebutuhan masyarakat sampai Februari 2024.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik belum lama ini. Ia meminta masyarakat Benua Etam untuk tak khawatir.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi tentang kekurangan stok pangan di Kaltim," katanya, melansir dari ANTARA, Senin (30/10/2023).

Ia mengaku, telah memeriksa langsung ketersediaan stok beras di Gudang Perum Bulog Samarinda. Menyusul adanya kenaikan harga beras di pasar sejumlah daerah lain.

Baca Juga: Bansos Beras Bakal Dilanjutkan Hingga Desember

Kenaikan harga beras, menurutnya, dipengaruhi penurunan jumlah produksi karena musim kemarau. Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras, Pemprov Kaltim bersama instansi terkait akan melakukan intervensi pasar dan menjamin ketersediaan stok beras di pasar.

"Jadi, kami pastikan tidak ada kelangkaan. Itu akan menekan harga. Kami intervensi distribusinya, ke kontributor dan mitra-mitra Bulog. Pastikan stok aman sampai di masyarakat," ujar Dirjen Otda Kemendagri ini. 

Selain beras, Akmal juga menyebut stok gula dan daging beku tersedia cukup aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

Akmal juga meninjau harga sejumlah bahan pangan pokok di Pasar Segiri Samarinda. Dia mengakui terdapat komoditas pangan tertentu mengalami kenaikan. 

Pemprov Kaltim masih fokus mengembangkan sentra pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mewujudkan kemandirian pangan daerah.

Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Omzet Pedagang Beras di Bandar Lampung Turun

"Terutama cabai, karena memang Kaltim masih ketergantungan dengan daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Makanya, saya dorong pengembangan sentra pangan kita," lugasnya.

Load More