SuaraKaltim.id - Dalam upaya mengurangi ketergantungan kedelai impor, Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, mendorong optimalisasi produksi kedelai lokal. Dengan harapan, Benua Etam dapat mengembangkan sentra produksi kedelai yang efektif.
Ia mengatakan, kedelai di Samarinda termasuk yang mengalami kesulitan dari sisi produksi. Saat menyambangi Pasar Segiri pada akhir pekan lalu, dia juga menemukan harga kedelai yang mengalami kenaikan tapi tak signifikan.
Akmal Malik juga sempat berdiskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Dia mempertanyakan apakah ada sentra produksi kedelai yang kiranya berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Tadi juga sudah berdiskusi saat meninjau harga, menyampaikan apakah memungkinkan membuat sentra-sentra produksi kedelai baru. Namanya kedelai, tetap impor, tapi kan produksinya buat lebih banyak agar tidak lagi dari Jawa," ucapnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (30/10/2023).
Baca Juga: Santri Milenial di Samarinda Deklarasikan Diri Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Ia melanjutkan, maksud dari mengembangkan sentra produksi kedelai baru itu untuk menekan ketergantungan pasokan kedelai dari provinsi lain atau bantuan dari Bulog.
Terpisah, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih menjelaskan penyebab komoditas kedelai yang alami kenaikan harga. Salah satunya karena sentra produksi yang terdampak musim kemarau beberapa waktu lalu.
"Secara umum pasokan aman. Kenaikan tidak terlepas dari sentra produksi kedelai yang terkena dampak kemarau," ujar Heni.
Untuk memastikan ketersediaan kedelai, Kaltim menjalin kerjasama dengan beberapa provinsi seperti Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Sebagai informasi, Kecamatan Talisayan di Berau jadi penghasil terbesar kedelai di Kaltim. Pada 2013, kedelai yang dihasilkan sebanyak 610 ton.
Baca Juga: Pembangunan Skytrain ke APT Pranoto Disinggung Dewan: Kaltim Mesti Berbenah
Pada 2014-2016, kedelai yang dihasilkan rata-rata mencapai lebih dari 500 ton. Disusul pada 2018, hanya 80,025 ton dan sejak 2020, kedelai lokal tidak ada produksi lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Daftar 7 Makanan Bergizi yang Dilarang Dikonsumsi Saat Makan Malam, Ini Alasannya
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Kumpulan Lengkap 9 Link DANA Kaget Terbaru 6 Juni 2025, Waspada Penipuan Berkedok Saldo Gratis!
-
Daftar 6 Pinjol Syariah Resmi OJK, Bebas Riba dan Aman Cairkan Dana Darurat!
-
Daftar 7 Link DANA Kaget Resmi Hari Ini, Jangan Tertipu Tautan Saldo Gratis Palsu!