SuaraKaltim.id - Produksi beras di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai 125.227 ton. Angka ini terdiri dari produksi dari Januari hingga September sebesar 116,83 ribu ton ditambah potensi produksi dari Oktober hingga Desember sekitar 8,4 ribu ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana menyebut, beras ini berasal dari hasil konversi padi petani sepanjang tahun 2023, yang diperkirakan sekitar 215,29 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Produksi beras tahun 2023 sebesar 125,23 ribu ton mengalami penurunan sekitar 14,04 ribu ton atau sekitar 10,08 persen dibandingkan dengan produksi beras tahun 2022 yang mencapai 139,27 ribu ton.
Sementara, produksi GKG mengalami penurunan 24,13 ribu ton atau 10,08 persen dibandingkan 2022 yang 239,42 ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2022 dan 2023 terjadi pada Maret yang 60,67 ribu ton GKG, sementara produksi padi terendah pada 2023 diperkirakan terjadi di Desember yang 0,81 ribu ton GKG.
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu.
Ia merinci per September 2023, Kaltim memproduksi sebanyak 200,85 ribu ton gabah kering giling (GKG) dengan sumbangan terbanyak dari tiga kabupaten, yakni Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Di periode Januari-September ini, Kabupaten Kutai Kartanegara memproduksi sebanyak 106,41 ribu ton, Penajam Paser Utara 44,12 ribu ton, dan Kabupaten Paser 26,37 ton GKG.
Baca Juga: Kok Bisa Ekonomi RI Lesu, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ia mengatakan produksi padi per September sebanyak 200,85 ribu ton GKG tersebut mengalami penurunan 9,97 ribu ton GKG atau 4,73 persen, dibandingkan Januari-September 2022 yang 210,81 ribu ton GKG.
Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah, terutama pada wilayah sentra seperti Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Barat," kata Yusniar, dikutip via Antara pada Rabu (8/11/2023).
Berita Terkait
-
Bikin Sedih, Prabowo Ungkap Ada Ekonom Lebih Pilih Impor Beras Ketimbang Lindungi Petani Lewat Swasembada Pangan
-
Perpadi Dukung Kebijakan Kementan Garap Lahan Rawa Tingkatkan Produksi
-
Pemerintah Punya Utang Beras Rp16 Triliun, Sri Mulyani Janji Mau Bayar
-
Siap-siap Beli Es Teh Nggak Manis, Harga Gula Belum Ada Sinyal Turun
-
Kok Bisa Ekonomi RI Lesu, Ternyata Ini Biang Keroknya
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap