SuaraKaltim.id - Buaya Riska yang selama ini viral di media sosial dipindahkan dari penitipan di Lembaga Konservasi Satwa Lestari Jaya, Teritip, Balikpapan, ke LK Satwa Gunung Bayan Lestari di Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pemindahan tersebut dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur demi memastikan kesejahteraan buaya tersebut. Selain Riska, BKSDA Kaltim juga memindahkan dua ekor buaya muara (Crocodylus porosus) lainnya dari tempat dan tujuan yang sama.
"Salah satunya buaya dewasa (buaya Riska) seberat 650 kilogram dengan panjang empat meter lebih," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Bambang Hari Trimarsito di Balikpapan, Jumat.
Karena ukurannya yang bersar, Buaya Riska diangkut sendirian menggunakan satu truk kapasitas 7 ton. Adapun dua buaya lainnya yang berukuran jauh lebih kecil dengan panjang lebih kurang 2 meter dan berat kurang dari 100 kilogram diangkut bersamaan di satu mobil pikap.
"Mereka kami antar pada Selasa (21/11) malam dan tiba di Tabang pada Rabu (22/11) siang,” kata Bambang.
Sebelum dipindahkan, buaya-buaya tersebut telah melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan dinyatakan dalam keadaan stabil.
"Kondisi mereka stabil, baik sepanjang perjalanan maupun saat dipindahkan. Hanya satu yang kecil agak stres," kata drh. Rayni Septianingsih dari LK Satwa Gunung Bayan Lestari (SGBL) yang bersama drh. Amir Ma’ruf dari BRIN turut mendampingi selama lebih kurang 12 jam perjalanan tersebut.
Setelah itu, pemantauan terhadap buaya-buaya tersebut akan dilakukan selama tiga bulan ke depan.
"Tabang Zoo itu memiliki sarana dan prasarana yang sangat cukup, terutama ada dokter hewan dan puluhan penjaga satwa. Hal ini cukup menjadi jaminan buaya-buaya akan mendapat perhatian yang diperlukan," ungkap Kepala BKSDA Kaltim M. Ari Wibawanto secara terpisah.
Baca Juga: 5 Orang jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek Jalan di Kaltim
Berita Terkait
-
5 Orang jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek Jalan di Kaltim
-
BKSDA Kaltim Temukan Satwa Liar Lain di Kediaman AS, Majikan Suprianda
-
Beri Himbauan, BMKG Deteksi 47 Titik Panas di Kaltim
-
Mengenal Hutan Pinus Samboja, Destinasi Wisata Alam di Tengah Kota Kutai Kertanegara
-
Melihat Lebih Dekat Hiu Tutul di Perairan Talisayan Berau
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur