Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 14 Desember 2023 | 17:20 WIB
IKN Nusantara. [Ist]

SuaraKaltim.id - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara dilakukan dengan terburu-buru dan tidak melibatkan publik. Tak hiran jika mereka kemudian mempertanyakan dan ingin mengkaji ulang terkait hal itu.

"Proses dan penyusunan pembangunan IKN terburu-buru dan tidak melibatkan publik, pakar dan semua dilakukan dalam waktu singkat," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian di Jakarta, mengutip Antara Kamis (14/12/2023).

Progres pembangunan Istana Negara di IKN. [Ist]

Meski demikian, pihaknya mengaku tidak mempersoalkan terkait pembangunan IKN, yang dipermasalahkan oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 terkait IKN, menurut Angga bukan didasari oposisi namun ingin mengetahui kajian terkait manfaatnya bagi masyarakat.

"Sebenarnya kami tidak mempunyai sudut pandang untuk menolak, tapi apakah IKN harus dibangun sebesar itu," kata dia.

Baca Juga: Relawan Teman Ganjar-Mahfud Kaltim Berikan Respon Soal Pernyataan Anies: IKN Pasti Berpihak kepada Rakyat

Menurut Angga, yang dibutuhkan masyarakat Kalimantan saat ini bukan istana yang megah, kantor pegawai pemerintah, dan rumah dinasnya, namun lebih pada persoalan mendasar seperti kesehatan, pendidikan, layanan transportasi dan lainnya.

Kalimantan saat ini, kata dia, juga membutuhkan jalur rel kereta api, di mana pada tahun 2015 silam Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan kajian terkait pembangunan rel kereta api yang hanya membutuhkan biaya Rp23 triliun.

"Karena yang dibutuhkan di Kalimantan itu jalur rel kereta api. Saat ini dana alokasi infrastruktur APBN di IKN sudah Rp26 triliun, perbandingan itu saja. Ini yang perlu kita kaji, apakah pembangunan Istana atau rel kereta. Kira-kira lebih bermanfaat mana?," kata Angga.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Capres nomor urut satu Anies Baswran (kanan) saat debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyatakan bahwa pembangunan IKN perlu dikaji ulang, karena proses pembangunannya tidak melibatkan masyarakat dan pakar, sehingga menjadi pertanyaan. Hal itu disampaikan Anies saat debat perdana pada pilpres yang digelar Selasa (12/12) malam.

Adapun KPU RI, telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Baca Juga: Joget Prabowo, Strategi Branding atau Pengalihan?

KPU juga sudah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Load More