SuaraKaltim.id - Panik adalah munculnya perasaan cemas dan takut secara tiba-tiba. Serangan panik disertai gejala seperti gemetar, disorientasi, mual, detak jantung tidak teratur, mulut kering, sesak napas, berkeringat, dan pusing.
Penyebabnya bervariasi, dan serangan panik adalah pengalaman mendalam ketakutan dengan gejala fisik dan mental intens.
Cara mengatasi serangan panik termasuk bernapas dengan tenang, menggunakan teknik grounding, menerima dan mengenali gejala, mengendalikan pikiran, praktik relaksasi, menghindari stimulan, mencari dukungan, dan mendekati profesional kesehatan mental.
Faktor risiko melibatkan stres berkelanjutan, trauma, pengendalian amarah buruk, perubahan suasana atau sensory overload, masalah kehidupan, faktor genetik, perubahan otak, konsumsi kafein berlebihan, dan aktivitas fisik yang terlalu berat.
Cara Mengatasi Serangan Panik
Serangan panik dapat diatasi dengan cara ini:
1. Bernapas dengan Tenang. Fokus pada pernapasan dalam dan perlahan. Cobalah bernapas melalui hidung dan keluarkan napas perlahan melalui mulut.
2. Grounding Techniques. Alihkan perhatian Anda ke hal-hal di sekitar Anda. Sentuh objek di sekitar atau sebutkan benda-benda di ruangan.
3. Terima dan Kenali Gejala. Terima gejala serangan panik sebagai bagian dari proses yang akan berlalu. Jangan melawan atau menolak gejala tersebut.
Baca Juga: Panik Dikepung Warga, Pelaku Begal Gelantungan di Atap Rumah: Dikira Sapidermen Kali
4. Kendalikan Pikiran. Ingatkan diri sendiri bahwa serangan panik bersifat sementara dan tidak membahayakan. Cobalah mengubah pola pikiran yang negatif.
5. Pendekatan Relaksasi. Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau relaksasi otot progresif.
6. Hindari Stimulan. Kurangi konsumsi kafein, nikotin, atau stimulan lain yang dapat meningkatkan tingkat kecemasan.
7. Cari Dukungan. Hubungi orang terpercaya atau profesional kesehatan mental. Berbicara dengan seseorang dapat membantu mengurangi rasa isolasi.
8. Pendekatan Profesional. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan bantuan dan dukungan lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan, Desain Modern dengan Segala Kepraktisannya
-
6 Mobil Matic Bekas yang Ideal untuk Pemula: Praktis, Efisien dan Bertenaga
-
Samarinda Masuk Peta Ekspansi Ritel ASICS di Indonesia
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat