SuaraKaltim.id - Beredar kabar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyiapkan aturan ganjil genap untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tanggal 2 Januari 2024 nanti. Namun, aturan tersebut ternyata ditunda.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hotmarulitua Manalu. Ia mengatakan penundaan itu dikarenakan lalu lintas di beberapa lokasi dekat SPBU kembali normal.
"Sudah tidak signifikan terkait dengan kemacetan," ungkapnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (21/12/2023).
Keputusan tersebut telah dipilih melalui pertimbangan yang kemudian menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi dengan pihak terkait.
Dishub juga sembari menunggu kepastian terkait dengan ketersediaan kuota BBM jenis Pertalite. Khususnya di Kota Samarinda hingga tahun 2024.
Saat ini pemerintah kembali merumuskan strategi jika terjadi penurunan kuota hingga dapat menyesuaikan situasi yang ada.
"Jika ada terjadi penurunan kuota lagi, maka akan kita rapatkan, dan akan kita ambil langkah untuk mengendalikan dan menjaga kuota itu bisa sampai di akhir tahun depan. Karena infonya kuota Samarinda itu akan turun dari BPH Migas, diperkiraan di Januari," terangnya.
Manalu kemudian membeberkan informasi terkini terkait kuota BBM tahun 2023. BBM jenis tertentu solar saat ini tersisa 49,224 kilo liter. Sementara kuota yang tersedia untuk BBM khusus penugasan Pertalite hanya tersisa 156,861 kilo liter saja.
“Kalau kita meihat prediksi kuota tahun 2022 ke 2023 memang ada terjadi penurunan. Prediksi di tahun 2024 apakah ada penurunan lagi, itu tergantung keputusan dari BPM Migas lagi,” tutur Manalu.
Baca Juga: Pra FS Kereta Api Monorail Samarinda: Secara Ekonomis Layak, Secara Finansial Belum
Terkait dengan regulasi yang mengatur tentang jam operasional beberapa waktu lalu, Kadishub Samarinda ini menjelaskan bahwa kebijakan tersebut masih tetap diberlakukan.
Namun tak menutup kemungkinan bahwa ia akan mendorong masyarakat untuk segera mendaftar di aplikasi My Pertamina. Tujuannya adalah agar pendistribusian BBM subsidi tepat guna dan tepat sasaran.
Selain itu juga, ia menyarankan kepada seluruh operator SPBU di Kota Tepian untuk segera melakukan digitalisasi nozzle. Dengan harapan dapat memantau pergerakan dan aktivitas para oknum pengetap dengan cara membatasi pendistribusian BBM kepada mereka.
Hal ini juga disesuaikan dengan surat edaran (SE) nomor 530/0807/100.05 tentang pengendalian pendistribusian jenis BBM tertentu (minyak solar) serta jenis BBM khusus penugasan (pertalite) di Kota Samarinda.
"Sehingga jika ada kendaraan yang sudah mengisi di SPBU ini, kemudian mereka ke SPBU lain akan tertutup otomatis, namanya digitalisasi nozzle," tutup Manalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Dukung Kawasan IKN, Pemprov Kaltim Salurkan Insentif Guru dan Penjaga Rumah Ibadah di PPU
-
Uang Tunai Ludes Rp168 Juta, Sales Dealer Diduga Tipu Warga Bontang
-
Polres Bontang Amankan Pria 30 Tahun Pelaku Asusila terhadap Anak di Bawah Umur
-
Bukan Sekadar Bedah Rumah, RTLH di PPU Jadi Investasi Sosial untuk IKN
-
Erau Berpeluang Masuk Kalender KEN, Kemenparekraf Siapkan Standar Penilaian