SuaraKaltim.id - Nama Abdoel Moeis Hassan di kalangan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tentu sudah tak asing lagi. Sosoknya sempat menjabat sebagai Gubernur Kaltim dengan banyak kisah heroik yang patut dijadikan teladan.
Abdoel Moeis Hassan merupakan tokoh pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia di kawasan Kaltim. Besarnya nama Abdoel Moeis Hassan pun sampai pernah diusulkan oleh masyarakat Kaltim untuk menjadi pahlawan nasional.
Abdoel Moeis Hasan dikenal sebagai seorang tokoh pergerakan kebangsaan di Samarinda pada tahun 1940–1945. Perjuangan dari Abdoel Moeis ini masih terkenang hingga 2018, sebuah kelompok pemerhati sejarah mengajukan usulan calon Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan kepada Wali Kota Samarinda.
Lalu para sejarawan akademis dalam Seminar Nasional 2019 menilai Abdoel Moeis Hassan layak diusulkan kepada pemerintah pusat sebagai Pahlawan Nasional. Sosoknya lahir pada 2 Juni 1924 dan meninggal dunia pada 21 November 2005.
Lantas bagaimana latar belakang dari tokoh pergerakan pemuda di Kaltim ini?
Ia adalah putra kelima dari Mohammad Hassan, seorang tokoh Syarikat Islam Samarinda pada masa pergerakan kebangsaan. Kakeknya, dari pihak ayah bernama Mohammad Saleh yang berasal dari Amuntai, Kalimantan Selatan.
Sementara, kakek dan nenek dari pihak ibunya berasal dari Banjarmasin. Oleh karena itu, Abdoel Moeis Hassan merupakan merupakan keturunan dari etnis Banjar.
Pada usia 5 tahun, Abdoel Moeis Hassan bersekolah di Meisje School dan memperoleh ijazah MULO dari Instituut Het Zonnig Land.
Kemudian, ia juga memiliki ijazah Boekhouding A dan B serta menamatkan Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Sungai Pinang, Samarinda.
Baca Juga: Bank Indonesia Kaltim Siapkan Rp 3,3 Triliun untuk Nataru
Pada 1944 di usia 20 tahun, Abdoel Moeis Hassan menikah dengan Fatimah, yang lebih muda empat tahun darinya.
Ia dan Fatimah dikaruniai enam putra dan satu putri. Abdoel Moeis mempunyai adik kandung bernama Muhammad Syarkawie Hassan yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia periode 1982-1988 serta Ketua Majelis Kehormatan dan Penasihat Pengurus Besar PDGI periode 1988-2003.
Karena hidup sezaman dengan Inche Abdoel Moeis, untuk membedakan keduanya, orang-orang memanggil Abdoel Moeis Hassan dengan julukan "Moeis Kecil" sedangkan I.A. Moeis dengan "Moeis Tinggi" karena perbedaan postur antara keduanya.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak