SuaraKaltim.id - Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menghemat air baku dan membatasi jumlah produksi. Hal itu lantaran efek kemarau panjang dan berimbas distribusi air. Kini mereka akan menambah volume produksi seiring curah hujan yang semakin tinggi.
Adapun air baku yang tersedia di Waduk Manggar didapat dari sistem tadah hujan. Katanya, sejak hujan semakin intens, permukaan air Waduk Manggar ikut meningkat, sehingga memungkinkan bagi PTMB menggunakan air baku lebih banyak untuk menambah jumlah produksi dan didistribusikan kepada pelanggan.
Dalam hal ini PTMB mengajukan izin penambahan produksi melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. Hal itu disampaikan Direktur Utama PTMB Yudhi Saharuddin belum lama ini.
“Kami mengajukan, harapannya BWS memberi izin (produksi) air waduk. Untuk saat ini dengan curah hujan yang cukup tinggi, produksi kami masih sama dengan saat curah hujan masih rendah. Yakni dua hari (beroperasi) 100 persen dan satu hari (beroperasi) 50 persen. Dengan ketinggian air waduk 8 meter, sekarang ketinggian air waduk sudah 8,65 meter maka kami meminta penambahan kuota,” jelasnya, disadur dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (16/01/2024).
Baca Juga: Balikpapan Raih 17 Penghargaan Panji Pembangunan, Kota Terbaik di Kaltim
Yudhi menyebutkan, izin penambahan penggunaan air waduk yang diusulkan saat ini yakni menjadi empat hari beroperasi 100 persen, dan sehari beroperasi 50 persen.
“Dari jumlah itu akan semakin banyak pelanggan yang dijangkau air PTMB. Dibanding saat PTMB melakukan pembatasan efek kemarau. Utamanya pelanggan yang bermukim di kawasan elevasi tinggi,” ujarnya.
Ia memaparkan, untuk saat ini dengan curah hujan cukup tinggi, dengan hujan yang curahnya rendah, produksi air di waduk masih sama. Yudhi menjelaskan, hal itu karena produksi air baku PDAM masih dibatasi dengna rincian persentase yang disebutkan sebelumnya.
“Apa yang kami lakukan?kami sudah melobi ke BWS selaku pemegang kewenangan mengeluarkan izin produksi air baku itu sudah saya sampaikan. Bahkan secara pribadi sudah kami kontak langsung kemarin pak ini hujan sudah lumayan bagus, level air tadinya 8 meter sekarang naik 8,65 meter kita minta dong penambahan kuota yang tadinya kita produksi 100 persen dua hari kita mau tambah jadi 4 hari 100 persen, 1 hari nya 50 persen,” bebernya.
Saat disinggung kenapa itu dilakukan, alasannya, karena masyarakat Balikpapan berpikir sekarang ini sudah sering hujan tapi produksi air baku belum maksimal.
Baca Juga: Hampir 30 Persen Petugas Adhoc di Balikpapan Diganti
“Mudah-mudahan ini dijawab (BWS) kalau oke kita langsung melakukan produksi 4 hari 100 persen,” ucapnya.
Harapannya dengan produksi 4 hari 100 persen, maka pelanggan yang diujung atau perbukitan bisa terjangkau aliran air bersih PTMB.
“Kalau dianalogikan kita produksi 100 persen, pipa itu bisa terisi sampai ke ujung sana. Kalau satu hari baru 100 persen itu baru mengalir diujung sana tapi pas 50 persen pasti tidak akan sampai ke ujung sana. Kalau tidak sampai disana kita antar pakai tanki air,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur operasional PTMB Anang Fadliansyah mengatakan, sembari menunggu izin produksi ditambah, PTMB juga tengah menyiapkan rekayasa distribusi air ke rumah pelanggan.
Termasuk, mengandalkan sumur air dalam jadi alternatif berikutnya, untuk memastikan ketersediaan air bagi pelanggan.
“Kami sudah mengurus izin untuk beberapa sumur dan sekarang kami akan memulai optimalisasi,” imbuhnya.
Terkait skenario penggunaan air baku saat ini, secara akurasi Anang menambahkan, hal itu sesuai dengan rekomendasi BWS.
“Surat Izin Pengambilan Air atau Sipa harus dipatuhi. Jangan sampai air (baku) yang kami ambil melebihi dari yang ditetapkan karena akan mempengaruhi stabilitas dan keamanan bendungan,” terang Anang secara spesifik.
Lebih lanjut ia menerangkan, saat kemarau melanda, PTMB hanya diperkenankan menggunakan air baku sebanyak 70 persen dari Sipa yang ditetapkan.
“Polanya dua hari 100 persen (beroperasi) dan dua hari (beroperasi) 50 persen. Sekarang sudah diubah menjadi dua hari (beroperasi) 100 persen dan sehari (beroperasi) 50 persen,” tukasnya.
Berita Terkait
-
XL Axiata Catatkan Pertumbuhan ARPU dan Jumlah Pelanggan
-
Lebih Mudah Murah dan Aman, PLN Jamin Kepuasan Pelanggan yang Bertransaksi di PLN Mobile
-
Jaringan Prostitusi Kelas Atas Terbongkar di AS, Politisi hingga Eksekutif Jadi Pelanggan
-
BRI Bagi-Bagi Hadiah di Fin Expo 2024, Simak Syaratnya!
-
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye