SuaraKaltim.id - Museum Etnografi Sendawar merupakan museum umum yang pertama dibangun di daerah Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Lokasi museum ini berada di Jalan Sendawar 3 Kompleks Perkantoran Kabupaten Kubar.
Menurut laman Kemendikbud, museum ini didirikan berdasarkan Peraturan Bupati Kubar Nomor 06 Tahun 2010.
Awalnya museum ini merupakan bagian dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kubar.
Lantas apa saja yang menjadi koleksi dari museum ini?
Adapun menurut data koleksi di museum ini mencapai lebih dari dari 188 benda pusaka dari enam sub etnis di Kubar seperti Tunjung, Benuaq, Bahau dan Kenyah.
Ada juga barang olahraga tradisional, aksesoris, alat pertanian dan alat-alat ritual bersejarah. Koleksi ini berupa benda-benda serta ornamen-ornamen Suku Dayak yang berada di Kabupaten Kubar pada masa lalu.
Museum ini dibangun dengan harapan dapat menjadi wadah pelestarian dengan aktivitas edukasi dan rekreasi. Terlebih edukasi sejak dini yang bisa dilakukan masyarakat dengan membawa serta anak Anda mengunjungi museum ini.
Museum ini juga tidak dibebani biaya masuk alias gratis untuk melihat-lihat ratusan koleksi dari peninggalan budaya Dayak ini.
Museum ini dibuka dari pukul 08.00 sampai 16.00 WITA pada hari Senin-Kamis dan buka pada pukul 08.00 sampai 12.00 di hari Jumat, sementara hari Minggu tutup.
Baca Juga: Ajudannya Pukuli Sopir Truk Sawit, Bupati Kubar FX Yapan: Truk CPO Ini Banyak Membunuh
Kemudian, jarak tempuh ke museum etnografi Sendawar bila dimulai dari Bandar Udara Melalan Kubar adalah sejauh 19,1 km.
Tak jauh dari lokasi, pengunjung juga bisa objek wisata Taman Adat Sendawar yang sering mengadakan acara kesenian yang bisa dinikmati dengan gratis.
Lokasi dari Taman Adat Sendawar ini berada di Kecamatan Barong Tongkok, tepatnya berada di Jalan Sendawar Raya Barong Tongkok yang berseberangan dengan Kantor Pengadilan Negeri Kubar.
Taman Adat Sendawar ini menjadi pusat seni budaya yang dikelola dibawah naungan dari Dinas Pariwisata setempat. Selain itu, di objek wisata ini juga terdapat berbagai souvenir yang dijual di sekitar lokasi.
Ada berbagai kerajinan dari manik-manik khas Suku Dayak yang dijual bervariatif bergantung kepada tingkat kesulitannya. Tetapi, harga gelang manik dijual antara Rp 25 ribu hingga 35 ribu dan tas anjat manik dijual Rp 300 ribu.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
DPR Dorong Optimalisasi KIHT untuk Pasarkan Rokok Legal
-
DPR Tekankan Nilai Tambah Logam Tanah Jarang Harus Dinikmati di Tanah Air
-
1.000 Koperasi Terlibat, Pemerintah Perkuat Rantai Pasok MBG
-
Rote Ndao Jadi Garda Depan, PDIP Mantapkan Konsolidasi Selatan Nusantara
-
Tito: Pendidikan dan Inovasi Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap