Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 08 Februari 2024 | 20:00 WIB
Lukisan Sultan Gunung Tabur. [Ist]

SuaraKaltim.id - Museum Batiwakkal merupakan salah satu museum yang berada di Jalan Kuran, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).

Museum khusus ini didirikan atas prakarsa Aji Putri Nurhayati, Aji Putri Nural Aini dan Aji Putri Kannik Berau Sanipah Binti Sultan Achmad Maulana Muhammad Chalipatullah Jalaluddin serta Aji Iskandar Ayoeb bin Muhammad Ayoeb.

Mereka adalah keturunan dari Kesultanan Gunung Tabur, salah satu kerajaan pecahan dari Kerajaan Berau.

Museum ini diresmikan pada 16 September 1992 dan diberi nama Museum Batiwakkal. Museum menempati Keraton Kesultanan Gunung Tabur yang dibangun oleh Aji Kuning Gazi Mahyuddin pada tahun 1830.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Berau sampai Terpecah, Ada Campur Tangan Belanda

Pada April 1945, keraton sempat mengalami kehancuran setelah dibom oleh tentara Sekutu.

Sejak kehancuran tersebut, Sultan Achmad Maulana sering mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberikan bantuan pemugaran. Namun pada tahun 1980 baru terealisasikan.

Usulan pembangunan ini yang dibantu oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat I dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat I dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Bangunan keraton saat ini telah menjadi bangunan cagar budaya dengan nomor registrasi RNCB.19990112.02.000921.

Kepemilikan museum berada di bawah Pemerintah Kabupaten Berau dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau.

Baca Juga: Mengenal Kesultanan Sambaliung dan Gunung Tabur, Dua Kerajaan Hasil Pecahan Kerajaan Berau

Jenis koleksi yang dimiliki museum ini terdiri dari berbagai macam historika, etnografika, keramologika, biologika, numismatika, dan heraldika.

Koleksi unggulan yang dipamerkan di dalam museum berupa Singgasana Kesultanan Gunung Tabur, Sulimbar, Walasugi Walagandi.

Ada juga ranjang tempat tidur Sultan Achmad Maulana, Kahar Suhung, Katupung Ammas, Baddil Kuning, Meriam Sitti Buru.

Lalu ada Keris Mayang Sentana, pedang peninggalan Sultan Gunung Tabur, Buah Paung Janggi, Meriam Sipetani dan Batuan Stalaktit sebagai penyuling air.

Tak lupa juga berbagai lukisan para sultan Gunung Tabur, di antaranya Sultan Acmad Maulana, Sulan Aji Putri Nurhayatu, Aji Putri Nural Aini, dan lainnya.

Kontributor: Maliana

Load More