SuaraKaltim.id - Kabupaten Berau merupakan wilayah yang memiliki sejarah kerajaan yang unik. Sebelumnya, terdapat Kerajaan Berau yang berdiri pada abad ke-14.
Kemudian kerajaan ini terpecah menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan Gunung Tabur dan kerajaan Sambaliung. Dua kerajaan pecahan kerajaan Berau pun mengalami masa penjajahan Belanda, bahkan sampai kepada penjajahan Jepang.
Dikutip dari tulisan Saprudin Ithur dalam Serangan Sekutu Menghancurkan Keraton Gunung Tabur, pada Januari 1945, tentara Belanda beserta sekutu datang.
Mereka mengirimkan pesawat tempur B24 dan pesawat pengebom B29 menuju Berau untuk melancarkan serangan bom. Kala itu, yang menjadi sasaran dalam serangan adalah Kota Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Sambaliung.
Penyerangan tersebut berdampak pada kehancuran keraton Gunung Tabur dan sekitarnya. Sedangkan bangunan keraton Sambaliung masih berdiri dengan utuh.
Uniknya, kokohnya bangunan dari Keraton Sambaliung ini memiliki cerita yang mengiringinya. Awalnya pada saat Jepang menduduki wilayah Berau, terjadi serangan sekutu dengan cara menjatuhkan bom dari udara.
Bom dijatuhkan diposisi Keraton Sambaliung, namun tidak sampai meledak disasaran. Tapi jatuhnya di tempat lain yang lebih jauh dari target.
Menurut cerita dari kerabat kesultanan yang melihat langsung, ada yang 'menghalangi' bom yang dijatuhkan agar tidak mengenai sasaran.
Ketika bom dijatuhkan, ada pihak dari kesultanan yang melihat sesuatu mirip tangan yang sangat besar. Tangan inilah yang diduga memegang bom sebelum tiba ditanah dan mengenai bangunan keraton.
Baca Juga: Intake Kotor dan Sungai Surut, Distribusi Air Bersih di Berau Terganggu
Tangan tersebut menggenggam lalu membuang ke tempat lain. Tangan besar tersebut merupakan tangan makhluk gaib yang dipercaya menjadi 'sahabat' Sultan bernama Garutu.
Makhluk inilah yang menjaga keraton Sambaliung. Cerita lainnya digambarkan bentuk tangan 'Garutu' ini bisa menutupi bangunan keraton yang besar itu.
Kemudian, agar kisah mengenai Garutu itu tidak hilang dalam ingatan, dibuatlah semacam monumen yang ditempatkan di halaman Keraton Sambaliung.
Monumen yang dibangun pada 2020 lalu itu, berupa posisi tangan sedang membuka dan sebuah penampakan bom persis di tengah telapak tangan.
Jadi saat ini, sisa kejayaan kesultanan ini masih dapat dijumpai berupa keraton yang memiliki monumen unik yang berada di wilayah Kecamatan Sambaliung, Berau.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Diskon Iuran BPJS untuk Ojol dan Pekerja Informal, Cukup Bayar Separuh
-
Pekerja Peserta BPJS Kini Bisa Cicil Rumah dengan Bunga Lebih Ringan
-
Pemerintah Siapkan Paket Ekonomi 8+4+5 untuk Jaga Daya Tahan Rakyat
-
DPR Desak KPU Klarifikasi Pembatasan Akses Dokumen Capres-Cawapres
-
Prabowo Dorong Negosiasi, Saham Indonesia di Freeport Bisa Lebih dari 10%